Jakarta, Portonews.com – Dalam upaya mendukung ketahanan energi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) dan Pemerintah Kota Semarang berinovasi dalam hal pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka memperkenalkan Petasol, sebuah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik, khususnya plastik jenis PE. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah sampah, tetapi juga memberikan solusi energi alternatif yang ramah lingkungan.
Petasol muncul sebagai jawaban terhadap banyaknya limbah plastik yang mencemari sungai dan saluran irigasi. Dengan teknologi Pirolisis Muktikondensor, limbah ini diolah menjadi BBM yang dapat digunakan untuk mesin diesel, termasuk mesin perontok gabah (power threser). Ini adalah langkah maju yang penting, terutama untuk meningkatkan efisiensi di sektor pertanian.
Tri Martini Patria, peneliti di Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, menjelaskan, “Hasil riset daur ulang ini perlu kita manfaatkan agar kesejahteraan petani dapat meningkat, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir.” ujarnya, Sabtu ((26/10). Hal ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup petani melalui inovasi.
Teknologi Fast Pyrolysis (Faspol) yang digunakan dalam proses ini terbukti efektif memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar. Dengan demikian, Petasol tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga praktis untuk digunakan dalam penggerak mesin pertanian.
Tak hanya itu, BRIN juga berfokus pada pemanfaatan limbah biomassa menjadi briket charcoal. Briket yang dihasilkan dari limbah pertanian ini menjadi alternatif energi yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah tangga. “Dengan pendekatan terintegrasi, proses dari hulu hingga hilir pangan dapat sepenuhnya memanfaatkan energi alternatif ini,” kata Nugroho Adi Sasongko, Kepala Pusat Riset tersebut.
Lebih dari sekadar inovasi teknologi, program ini juga bertujuan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui produksi dan distribusi briket. Dengan demikian, tidak hanya lingkungan yang diuntungkan, tetapi juga perekonomian masyarakat setempat.
Inisiatif ini mencerminkan harapan baru bagi masyarakat Semarang dan memberikan contoh inspiratif bagi daerah lain untuk menghadapi tantangan serupa. Melalui kolaborasi antara riset dan pemerintah, diharapkan langkah-langkah ini dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.