Jakarta, Portonews.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengajak investor global untuk berpartisipasi dalam pengelolaan potensi sektor hulu migas Indonesia. Ajakan ini disampaikan melalui rangkaian kegiatan presentasi industri hulu migas Indonesia di Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2024, yang berlangsung pada 4-7 November lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dalam acara pembukaan Paviliun Indonesia di ajang bergengsi tersebut, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, menekankan pentingnya kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan migas kelas dunia. Hudi mengungkapkan bahwa industri hulu migas Indonesia, sebagai salah satu pilar utama ketahanan energi nasional, perlu memperkuat kemitraan dengan perusahaan-perusahaan global. Kolaborasi ini, menurutnya, akan mempercepat penemuan cadangan migas baru, mendukung transfer teknologi, memberikan akses finansial, serta mendorong inovasi berkelanjutan.
“Kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat penemuan cadangan baru, transfer teknologi, dukungan finansial, dan peningkatan kapasitas nasional,” ujar Hudi.
Indonesia menghadapi proyeksi peningkatan kebutuhan energi yang pesat. Menurut Dewan Energi Nasional, kebutuhan energi Indonesia diperkirakan akan meningkat rata-rata 4,7 persen per tahun dalam lima tahun terakhir, dengan total kebutuhan energi yang diperkirakan mencapai 1.012 juta ton setara minyak (MTOE) pada tahun 2025. Sebanyak 43,5 persen dari kebutuhan energi tersebut diproyeksikan akan dipenuhi melalui sumber migas.
Sementara itu, dalam presentasinya di Paviliun Indonesia, Country Manager Oman Medco E&P, Ahmad Syaifudin, menyampaikan bahwa potensi hidrokarbon Indonesia masih sangat besar dan menjanjikan di masa depan. Medco E&P, yang telah berkembang dari perusahaan penyedia layanan pengeboran menjadi grup energi terkemuka di Asia Tenggara, siap untuk memperluas jangkauan mereka ke pasar global. “Kami terus mengembangkan potensi hidrokarbon sekaligus mendorong diversifikasi ke energi bersih, untuk menjadi bagian dari representasi industri hulu migas Indonesia dalam menjawab tantangan energi global,” kata Ahmad.
Paviliun Indonesia di ADIPEC 2024 hadir sebagai wadah untuk menjalin kerja sama dengan para pemain industri migas global. Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan daya saing investasi melalui regulasi-regulasi yang ramah investor, termasuk skema *new gross-split*, kebijakan *one door service policy* (ODSP), keringanan pajak, dan skema fiskal yang fleksibel.
Melalui partisipasi dalam ADIPEC 2024, Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu negara penghasil migas utama dunia, sekaligus membuka lebih banyak peluang bagi investor global untuk berinvestasi dalam sektor energi yang terus berkembang di tanah air.