Jakarta, Portonews.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membuat peta potensi energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian dari Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Harris, menyampaikan bahwa pemetaan ini dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya melalui pengukuran langsung potensi EBT di setiap daerah.
Harris menjelaskan, peta tersebut mampu menunjukkan potensi sumber daya EBT dengan resolusi jarak hingga jarak lima kilometer. Dengan peta ini, masyarakat dan investor dapat melihat langsung potensi energi baru terbarukan di seluruh wilayah Indonesia.
“Nanti kita melihat bahwa potensi energi terdapatkan misalnya untuk hidro. Di situ potensinya berapa megawatt (MW), dibuat klasifikasinya. Yang besar, yang kecil, yang sedang (kapasitasnya),” kata Harris dalam diskusi, di Jakarta, dan dilansir dari laman KataData, Kamis (28/11/2024).
Harris juga menuturkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan potensi EBT yang mencapai 3.600 gigawatt (GW). Salah satu kendala utamanya adalah masalah pembiayaan. Pemerintah perlu menarik investasi di sektor EBT karena kemampuan negara untuk membangun infrastruktur EBT masih terbatas.
“Sehingga partisipasi dari swasta baik nasional maupun asing tentunya sangat diharapkan,” ucap Harris yang .
Menurutnya, pemerintah harus memperkuat regulasi yang mendukung investasi di bidang EBT. Regulasi ini bertujuan agar investor lebih mudah masuk ke sektor energi ramah lingkungan tersebut.