Tangerang, Portonews.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, berencana mengundang PT Semen Indonesia Tbk dan produsen semen lainnya untuk membahas potongan harga semen yang akan mendukung pembangunan rumah rakyat.
“Saya akan segera mengundang Direktur Utama Semen Indonesia bersama pabrik-pabrik semen lainnya. Mohon pertimbangkan diskon untuk rumah rakyat,” ungkap Maruarar atau yang akrab disapa Ara saat berkunjung ke Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Jumat (1/11).
Ara menekankan bahwa ini saatnya bagi Kementerian PKP untuk bernegosiasi dengan para produsen material konstruksi. Tujuannya adalah untuk memudahkan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kita perlu berjuang untuk rakyat. Jangan sampai tidak ada diskon untuk mereka. Jika kita bisa bernegosiasi untuk kepentingan sendiri, maka untuk kepentingan negara dan rakyat juga harus bisa. Mari ubah pola pikir tersebut,” kata Ara.
Lebih lanjut, Ara mengemukakan pentingnya semangat gotong royong dalam membuat penghematan pada pembelian material konstruksi untuk rumah rakyat melalui konsep central purchasing.
“Bagaimana caranya jika kita tidak bergotong-royong? Itulah sebabnya kami membuat efisiensi dengan konsep central purchasing. Hal ini sudah biasa diterapkan di perusahaan besar, di mana pembelian semen atau material lainnya dilakukan dengan sentralisasi,” tambahnya.
Konsep central purchasing ini, menurut Ara, merupakan langkah penting untuk mendukung penghematan dan efisiensi anggaran.
“Saya mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menginisiasi gerakan efisiensi dan penghematan nasional, bukan hanya sekedar mengamankan anggaran APBN. Ini adalah satu langkah menuju efisiensi yang lebih luas,” jelas Ara.
Ia juga menyatakan, bila harga semen dan cat turun, maka harga rumah pun berpotensi ikut turun, sehingga lebih terjangkau bagi rakyat.
Sebagai informasi, Menteri PKP Maruarar Sirait meyakini bahwa penerapan gotong royong dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk kementeriannya di tahun 2025, sebesar Rp5,078 triliun. Selain itu, Ara juga mengajak para legislator untuk turut mengawasi dan mengkritisi alokasi anggaran yang diberikan.