Jakarta, Portonews.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi, yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menargetkan pencapaian investasi Indonesia pada 2025 sebesar 120 juta dolar AS atau setara sekitar Rp1.900 triliun. Target ini meliputi investasi dari dalam maupun luar negeri, yang diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Target investasi tahun depan mencakup investasi lokal dan asing, dengan nilai sekitar 120 juta dolar AS,” ungkap Rosan dalam sambutannya di Gala Dinner bersama para duta besar negara sahabat yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Jumat (1/11) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Rosan menekankan bahwa investasi, khususnya di sektor energi yang berorientasi ekspor, perlu terus ditingkatkan. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang luar biasa besar, mencapai sekitar 3.700 gigawatt, yang bisa berasal dari berbagai sumber seperti panel surya, tenaga air, biomassa, dan geothermal.
“Kami berharap ada lebih banyak investasi di energi terbarukan dengan fokus ekspor. Potensi energi terbarukan kita mencapai sekitar 3.700 gigawatt, berasal dari panel surya, hidro, biomassa, hingga panas bumi,” jelasnya.
Rosan juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki cadangan geothermal terbesar di dunia, terutama di kawasan Jawa, dan pemerintah ingin memaksimalkan potensi ini melalui investasi.
Dengan meningkatnya investasi dalam energi terbarukan, Rosan yakin Indonesia dapat mencapai target penurunan emisi karbon hingga net-zero pada 2060, yang sekaligus menjadi langkah besar dalam upaya pelestarian lingkungan.
Meskipun Indonesia memiliki potensi besar, Rosan menegaskan bahwa keberhasilan pencapaian target ini membutuhkan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak. Kerja sama yang solid, menurutnya, akan memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Potensi ini sangat besar, namun untuk merealisasikannya, kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita membutuhkan kerja sama semua pihak,” pungkas Rosan. – (ANTARA)