Jakarta, Portonews.com – Dalam rangka memberikan informasi yang komprehensif mengenai Skema Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Startup kepada masyarakat, terutama inkubator dan startup di Indonesia, Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi mengelenggarakan kegiatan sosialisasi Skema Pendanaan RIIM Startup, Jumat (26/7). Kegiatan ini dihadiri oleh pegiat startup dan inkubator yang terlibat dalam pengembangan startup.
Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono mengatakan, Skema RIIM Startup merupakan skema pendanaan kompetitif dan terbuka sepanjang tahun yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi.
Skema ini bertujuan untuk mendorong pengembangan hasil-hasil riset, baik dari lingkungan BRIN maupun dari lembaga riset lainnya, seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan sebagainya.
“Melalui program ini, perusahaan rintisan dapat membangun bisnis dan mendapatkan investasi yang menguntungkan melalui komersialisasi dan hilirisasi hasil riset untuk menciptakan nilai ekonomi,” kata Agus.
Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN Ajeng Arum Sari menjelaskan, pengusul harus mendaftarkan usulan pada laman pendanaan-risnov.brin.go.id. Kemudian, melewati serangkaian seleksi.
Pengusul yang terpilih dari seleksi tersebut akan mengikuti pra-inkubasi maksimal enam bulan dan peserta yang lulus dari mentoring berhak mendapat pendanaan sampai dengan Rp 300 juta per tahun.
“Selain itu, dimungkinkan pengusul yang sudah lulus inkubasi dari inkubator/kementerian dapat mengikuti skema ini. Apabila lolos seleksi, startup ini dapat difasilitasi tanpa perlu pra-inkubasi terlebih dahulu,” jelas Ajeng.
Skema RIIM Startup ini terbuka sepanjang tahun dan tidak terbatas pada bidang fokus tertentu, dan siapa pun dapat mengusulkannya. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman pendanaan-risnov.brin.go.id.