Jakarta, Portonews.com – Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, bertemu dengan Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup serta Menteri Hubungan Perdagangan Singapura, Grace Fu, untuk membahas prioritas yang memungkinkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia melakukan ekspor.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada Jumat (15/11), Budi menyampaikan bahwa Singapura merespons positif upaya Indonesia dalam memprioritaskan ekspor UMKM. “Singapura mengundang Indonesia untuk mengembangkan gagasan UMKM, terutama dalam kerjasama digital dan fasilitasi perdagangan,” ujarnya.
Pertemuan bilateral yang berlangsung di sela-sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024 di Peru pada Kamis (14/11) itu juga menyoroti Forum Annual Ministerial Dialogue (AMD). AMD adalah forum dialog tingkat menteri antara Kementerian Perdagangan Indonesia dan Kementerian Perdagangan serta Industri Singapura.
Diharapkan, AMD dapat menjadi platform untuk mempromosikan perdagangan barang dan jasa, mengeksplorasi fasilitasi perdagangan bagi UMKM, dan menjajaki peluang bisnis. Isu-isu seperti perdagangan barang, e-commerce, konektivitas digital, industri halal, dan implementasi perjanjian perdagangan internasional juga menjadi fokus, termasuk mencari solusi untuk tantangan baru dalam perdagangan bilateral.
“Indonesia mendukung pengaktifan forum AMD untuk mempromosikan dan memfasilitasi perdagangan serta mengeksplorasi isu-isu baru dalam perdagangan internasional,” kata Budi.
Selain itu, Indonesia mendorong Singapura untuk berinvestasi di wilayah seperti Batam dan Bintan. Kedua negara juga menunjukkan minat untuk memperkuat kerjasama di sektor energi dan pangan.
Data perdagangan menunjukkan bahwa dari Januari hingga September 2024, total perdagangan antara Indonesia dan Singapura mencapai 24,77 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Singapura tercatat 8,65 miliar dolar AS, sementara impor dari Singapura sebesar 16,12 miliar dolar AS, menghasilkan defisit perdagangan bagi Indonesia sebesar 7,47 miliar dolar AS.
Pada tahun 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 31,02 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia sebesar 12,61 miliar dolar AS dan impor sebesar 18,41 miliar dolar AS. Singapura menempati posisi ke-6 sebagai tujuan ekspor dan posisi ke-2 sebagai asal impor bagi Indonesia pada tahun tersebut.
Produk ekspor utama Indonesia ke Singapura meliputi gas alam, minyak bumi, perhiasan logam, mesin elektrik, dan residu petroleum. Sementara itu, Indonesia mengimpor bahan bakar motor, bahan bakar diesel, bitumen petroleum, p-xylene, dan pelumas dari Singapura.
Investasi Singapura di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 15,4 miliar dolar AS, meningkat 15,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan hubungan ekonomi yang semakin erat antara kedua negara.