Cilacap, Portonews.com – Misteri Amunisi dan Bangkai Kapal, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap telah melakukan pemetaan di lokasi penemuan ribuan amunisi di perairan Cilacap, Jawa Tengah. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Bambang Beno, menjelaskan bahwa pemetaan tersebut dilakukan pada Minggu (16/7/2023).
Berdasarkan keterangan Kolonel Bambang Beno, amunisi tersebut ditemukan pada koordinat S°07°44’38,64″ E 108°59’39,84″. Sementara itu, bangkai kapal yang tenggelam berada di luar koordinat S°07°44’38,29″ E 108°59’41,38″. Kedalaman lokasi kapal tenggelam tersebut mencapai 18 meter sampai 22 meter di bawah permukaan laut.
Kolonel Bambang Beno menjelaskan bahwa kondisi kapal yang tenggelam sudah tidak utuh, dengan sebagian dinding dan geladak yang hilang atau hancur. Kemungkinan kapal tersebut merupakan kapal perang yang tenggelam di perairan alur Cilacap.
Sebelumnya, ribuan amunisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm ditemukan oleh nelayan di sekitar bangkai kapal besi yang diduga merupakan sisa Perang Dunia II. Penemuan tersebut terjadi di alur perairan dermaga PT SBI, Kabupaten Cilacap, pada Sabtu malam (15/7/2023).
Upaya Identifikasi Sumber Amunisi dan Bangkai Kapal
Pihak TNI AL melakukan pemetaan lokasi penemuan amunisi dan bangkai kapal guna mengidentifikasi sumbernya. Kolonel Bambang Beno menjelaskan bahwa amunisi diduga berasal dari kapal perang yang tenggelam di perairan alur Cilacap.
Penyelaman nelayan tradisional telah menemukan ribuan amunisi peluru tajam di sekitar bangkai kapal besi tersebut. Kolonel Bambang Beno menyampaikan, “Kami akan melakukan upaya untuk mengidentifikasi kapal tersebut dan mengumpulkan informasi yang lebih lanjut mengenai sumber amunisi.”
Peran TNI AL dalam Menjaga Keamanan dan Kelestarian Perairan
Penemuan ribuan amunisi ini menegaskan peran TNI AL dalam menjaga keamanan perairan dan mencegah potensi ancaman keamanan yang dapat ditimbulkan. Pemetaan dan identifikasi sumber amunisi serta kapal yang tenggelam menjadi langkah penting dalam menjaga kelestarian perairan dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
TNI AL akan terus melakukan upaya kolaborasi dengan instansi terkait guna memastikan penanganan yang tepat terhadap amunisi dan bangkai kapal yang ditemukan. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah kapal perang tersebut juga dapat memberikan wawasan tambahan terkait sejarah dan keberadaan sisa-sisa Perang Dunia II di perairan Cilacap.
Langkah Selanjutnya dan Kerjasama dengan Pihak Terkait
TNI AL dan instansi terkait akan terus melakukan penelitian dan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut mengenai asal usul amunisi dan kapal yang tenggelam. Kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti sejarawan dan ahli kelautan, juga akan menjadi langkah penting dalam menggali informasi yang lebih mendalam.
Diharapkan dengan penemuan ini, langkah-langkah preventif dan pengawasan lebih intensif dapat diimplementasikan untuk mencegah keberadaan amunisi terlarang dan menjaga kelestarian perairan di sekitar Cilacap. Kerjasama antara TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat juga akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan perairan tersebut.
Catatan
Perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk mengidentifikasi sumber amunisi dan kapal yang tenggelam guna memastikan keamanan perairan dan melindungi lingkungan.
TNI AL perlu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti sejarawan dan ahli kelautan, guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah kapal perang dan potensi risiko yang terkait.
Pemerintah daerah dan TNI AL perlu meningkatkan langkah-langkah preventif dan pengawasan guna mencegah keberadaan amunisi ilegal dan menjaga kelestarian perairan di sekitar Cilacap.
Penemuan ribuan amunisi dan bangkai kapal di perairan Cilacap menunjukkan pentingnya peran TNI AL dalam menjaga keamanan perairan dan lingkungan. Pemetaan dan identifikasi sumber amunisi serta kapal yang tenggelam menjadi langkah penting dalam menjaga kelestarian perairan dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
Langkah selanjutnya harus melibatkan kolaborasi dengan instansi terkait, sejarawan, dan ahli kelautan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan memastikan penanganan yang tepat terhadap amunisi dan bangkai kapal. Diperlukan pula langkah-langkah preventif dan pengawasan yang lebih intensif untuk mencegah keberadaan amunisi ilegal dan menjaga keamanan serta keberlanjutan perairan di sekitar Cilacap.
Kerjasama antara TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan perairan dan melindungi lingkungan. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan perairan Cilacap tetap aman, lestari, dan terhindar dari potensi ancaman keamanan dan kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh amunisi dan bangkai kapal.