Bekasi, Portonews.com – Aliran Kali Bekasi seminggu terakhir ini mengalami pencemaran limbah, yang menyebabkan penurunan kualitas air di daerah tersebut. Air kali Bekasi mengubah warna menjadi hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap. Dalam menghadapi situasi ini, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot (Perumda Tirta Patriot) memutuskan untuk menghentikan produksi air untuk sementara waktu.
Pencemaran limbah di kali Bekasi ini telah terjadi sejak tanggal 13 September 2023 hingga saat ini, 16 September 2023. Hal ini mengakibatkan Tirta Patriot Bekasi tidak dapat mengolah air secara maksimal. Mereka memberitahu pelanggan melalui akun Instagram mereka dengan menyampaikan, “Kami informasikan kepada Pelanggan Perumda Tirta Patriot dengan adanya pencemaran limbah di air baku sejak tanggal 13 September 2023 sampai dengan saat ini yang mengakibatkan produksi air tidak bisa mengolah secara maksimal… Untuk sementara ini kami STOP PRODUKSI dikarenakan air baku mengalami penurunan kualitas cukup tinggi, mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terimakasih.”

Tuntutan Warga dan Dampak pada Pelayanan Air
Pengumuman tersebut menimbulkan kekecewaan di kalangan pelanggan Tirta Patriot. Beberapa dari mereka mendesak pemerintah setempat untuk menyelidiki pembuangan limbah sembarangan ke sungai. Salah satu akun Instagram, @_boasss, menyatakan, “Usut tuntas limbah pabrik yang membuang ke sungai, konsumen dirugikan loh.”
Warga Bekasi Utara dan sekitarnya merasakan keresahan, “Air sumber kehidupan, harapan kami ada bantuan dan kepedulian Pemda setempat memberikan bantuan tangki air bersih, turun ke bawah, dengar jeritan dan kesusahan warga.” Keluh ibu Gemah Ismasari , pemerhati lingkungan di wilayah RW 18 Vila Mutiara Gading 1.
“Hari Jumat kemarin, anak saya Sabria berangkat sekolah tidak mandi, karena tidak ada air.” Ucap Ibu Irma yang tinggal di Taman Harapan Baru, Bekasi.
“Seringnya mati air PDAM di wilayah Bekasi, karena kejadian yang terus berulang dan kita akan terus kordinasi dengan pihak yang bisa membantu mengatasi krisis air bersih di wilayah VMG 1 umumnya, dan RW 18, khususnya. Apalagi PDAM Tirta Patriot (Perumda Tirta Patriot) memutuskan untuk menghentikan produksi air untuk sementara waktu karena sulitnya mencari sumber pembuang limbah ke sungai Bekasi.” Terang Ketua RT 01 RW 18, pak Otong Sumpeno.
Pencemaran Limbah Tapioka di Sungai Cikeas, Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Turun Tangan
Di tempat lain, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor juga menghadapi masalah pencemaran limbah, kali ini berasal dari pengrajin tepung tapioka. PDAM Tirta Kahuripan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk menyelidiki dugaan pencemaran limbah tapioka di Sungai Cikeas, Cileungsi. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pengrajin tepung tapioka di beberapa desa membuang limbah tanpa melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menyebabkan air sungai berbau, berwarna hitam, dan berbusa.
Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad, mengungkapkan bahwa aktivitas ini mengganggu pasokan air bersih ke pelanggan ke berbagai wilayah sekitar, termasuk ke wilayah Bekasi. Dia berharap ada komunikasi yang dilakukan oleh pengrajin tepung tapioka agar pembuangan limbah dapat diantisipasi lebih awal dan kerugian lebih besar dapat dihindari. Abdul Somad mengatakan, “Kami akan berusaha tetap mengolah produksi air bersih selama masih memungkinkan dan berharap DLH Kabupaten Bogor dapat mencari solusi secepatnya…”