Nigeria, Portonews.com – Nigeria membutuhkan 12 miliar Dolar untuk membersihkan tumpahan minyak yang terjadi selama beberapa dekade di negara bagian Bayelsa, demikian laporan baru yang dirilis pada hari Selasa. Laporan tersebut menyoroti perusahaan Shell dan Eni sebagai pihak yang bertanggung jawab atas sebagian besar polusi tersebut.
Krisis Lingkungan di Niger Delta
Bayelsa merupakan salah satu negara bagian produsen minyak utama di Niger Delta, sebuah wilayah yang dilanda polusi, konflik, dan korupsi terkait industri minyak dan gas.
Tantangan Hukum bagi Perusahaan Minyak
Perusahaan minyak besar di Nigeria telah lama menghadapi tantangan hukum terkait tumpahan minyak di Niger Delta, yang sebagian besar mereka salahkan atas sabotase, pengrusakan pipa, dan pengeboran ilegal.
Penyelidikan dan Temuan Komisi Lingkungan dan Minyak Bayelsa
Komisi Minyak dan Lingkungan Negara Bagian Bayelsa menyatakan dalam laporan bahwa mereka telah memulai penyelidikan pada tahun 2019 tentang dampak tumpahan minyak dan mengumpulkan bukti dari ilmuwan forensik, sampel darah dari warga di daerah terdampak, serta data perusahaan.
Polusi dan Dampaknya pada Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat
Penyelidikan menemukan bahwa polutan berbahaya dari tumpahan minyak dan pembakaran gas melebihi batas aman dalam sampel tanah, air, udara, dan darah penduduk setempat.
Kegagalan Perusahaan Minyak dalam Strategi dan Penanganan
“Laporan tersebut menemukan kegagalan dalam strategi, pencegahan, respons, dan pemulihan oleh perusahaan minyak,” demikian disampaikan dalam laporan tersebut.
Respons Perusahaan Shell dan Eni
Seorang juru bicara dari Shell Petroleum Development Company of Nigeria Limited menyatakan bahwa mereka tidak memiliki akses terhadap laporan akhir dan tidak dapat memberikan komentar.
Seorang juru bicara Eni mengatakan bahwa tumpahan minyak disebabkan oleh pencurian untuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik pengolahan ilegal serta ekspor ilegal dan sabotase, namun perusahaan berkomitmen untuk memulihkan semua tumpahan.
Dampak Kesehatan dan Biaya Bersihkan
Toksin yang dapat menyebabkan luka bakar, masalah paru-paru, dan risiko kanker sangat meluas, sementara upaya pembersihan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak seringkali dilaksanakan dengan buruk dan dapat memperburuk kontaminasi tanah dan air tanah.
Nigeria membutuhkan 12 miliar Dolar
Komisi mengadopsi model Perserikatan Bangsa-Bangsa yang digunakan untuk menghitung biaya pembersihan tumpahan di Ogoniland di Niger Delta lebih dari satu dekade yang lalu dan menemukan bahwa “biaya pembersihan akan mencapai $12 miliar selama 12 tahun” di Bayelsa.
Kondisi Lebih Parah dari Perkiraan Sebelumnya
Polusi di Ogoniland, yang merupakan bagian dari upaya pembersihan senilai $1 miliar yang melibatkan lembaga PBB, dapat jauh lebih buruk dari perkiraan sebelumnya, demikian dikatakan oleh kelompok pemantau proyek tersebut pada tahun lalu.
Kesimpulan
Laporan baru mengungkap bahwa Nigeria membutuhkan biaya sebesar 12 miliar Dolar untuk membersihkan tumpahan minyak yang terjadi selama beberapa dekade di negara bagian Bayelsa. Perusahaan minyak Shell dan Eni disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas sebagian besar polusi tersebut. Bayelsa merupakan negara bagian produsen minyak utama di Niger Delta, yang telah lama dilanda krisis lingkungan, konflik, dan korupsi terkait industri minyak dan gas. Tantangan hukum bagi perusahaan minyak terkait tumpahan minyak di Niger Delta meliputi sabotase, pengrusakan pipa, dan pengeboran ilegal.
Penyelidikan oleh Komisi Lingkungan dan Minyak Bayelsa menunjukkan bahwa polutan berbahaya dari tumpahan minyak melebihi batas aman dalam sampel tanah, air, udara, dan darah penduduk setempat. Laporan tersebut juga menyoroti kegagalan perusahaan minyak dalam strategi, pencegahan, respons, dan pemulihan terkait tumpahan minyak. Upaya pembersihan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak seringkali tidak memadai dan dapat memperburuk kontaminasi tanah dan air tanah. Dampak kesehatan dari polusi termasuk luka bakar, masalah paru-paru, dan risiko kanker.
Saran:
- Perusahaan minyak, seperti Shell dan Eni, perlu bertanggung jawab sepenuhnya atas dampak polusi yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak di Niger Delta. Mereka harus meningkatkan strategi, pencegahan, respons, dan pemulihan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.
- Pemerintah Nigeria harus mengambil langkah tegas untuk menegakkan hukum dan mengawasi industri minyak dan gas dengan lebih ketat guna mencegah sabotase, pengrusakan pipa, dan pengeboran ilegal yang berkontribusi terhadap tumpahan minyak.
- Diperlukan kerjasama internasional dan bantuan finansial untuk membantu Nigeria dalam membersihkan tumpahan minyak di Niger Delta. Komunitas internasional, organisasi lingkungan, dan lembaga keuangan perlu berperan aktif dalam mendukung upaya pembersihan dan pemulihan.
- Perlu dilakukan upaya serius untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak polusi minyak dan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat. Pendidikan dan program penyuluhan harus ditingkatkan agar masyarakat dapat ikut berperan dalam menjaga lingkungan dan menekan polusi.
- Pemerintah dan perusahaan-perusahaan minyak perlu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat dalam setiap kegiatan industri minyak dan gas. Langkah-langkah perlindungan lingkungan harus diimplementasikan secara ketat untuk mencegah terjadinya tumpahan minyak di masa depan.
- Penegakan hukum yang lebih ketat: Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum terkait sabotase, pengrusakan pipa, dan pengeboran ilegal yang berkontribusi pada tumpahan minyak. Sanksi yang tegas harus diberlakukan terhadap pelaku kejahatan lingkungan.
- Transparansi dan akuntabilitas: Perusahaan minyak harus diwajibkan untuk memberikan laporan yang transparan mengenai dampak lingkungan dari kegiatan mereka. Pemerintah juga harus memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar lingkungan yang ditetapkan dan bertanggung jawab secara finansial atas dampak negatif yang ditimbulkan.
- Penyuluhan dan partisipasi masyarakat: Diperlukan program penyuluhan yang intensif kepada masyarakat mengenai dampak polusi minyak dan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat. Selain itu, masyarakat juga perlu diberdayakan untuk berpartisipasi dalam pengawasan dan pengelolaan lingkungan, termasuk melaporkan kegiatan ilegal yang merusak lingkungan.
- Penyediaan dana untuk pemulihan: Pemerintah dan perusahaan minyak harus berkomitmen untuk menyediakan dana yang cukup untuk pemulihan lingkungan yang terdampak. Dana ini dapat digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak, memulihkan ekosistem, dan memberikan perawatan kesehatan kepada masyarakat yang terkena dampak.
- Kolaborasi internasional: Nigeria perlu bekerja sama dengan komunitas internasional, organisasi lingkungan, dan lembaga keuangan untuk mendapatkan dukungan teknis dan finansial dalam upaya pemulihan. Kolaborasi ini juga dapat melibatkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan industri minyak yang berkelanjutan.
Evaluasi terhadap kebijakan dan regulasi yang ada serta implementasi langkah-langkah perbaikan yang diperlukan akan menjadi langkah penting dalam menghadapi krisis lingkungan di Niger Delta dan memastikan pemulihan yang berkelanjutan.