Oriental Mindoro, Portonews.com – Upaya darurat terus dilakukan untuk mengatasi tumpahan minyak yang terjadi di Oriental Mindoro dan terus menjadi perhatian utama pihak berwenang. Philippine Coast Guard (PCG) telah mengerahkan dua tugboat untuk mengendalikan kebocoran minyak yang kembali terdeteksi di perairan munisipalitas Naujan.
Hal ini terjadi hampir tiga bulan setelah tenggelamnya kapal tanker motor MT Princess Empress yang menyebabkan tumpahan minyak massal di daerah tersebut.
Dalam laporan terkonsolidasi yang dirilis oleh PCG pada Sabtu, 20 Mei, disebutkan bahwa upaya bersama telah dilakukan oleh tim respons PCG bersama lembaga mitra lainnya selama seminggu terakhir.
Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengendalikan penyebaran kebocoran minyak dari kapal tanker yang tenggelam.
Pengerahan MTug
Upaya darurat terus dilakukan, salah satu langkah yang diambil adalah pengerahan MTug Titan-1 dan MTug Cabilao oleh Malayan Towage and Salvage Corp. untuk menangani kebocoran minyak di Naujan.
Tim gabungan dari PCG-Marine Environmental Protection Command (MEPCOM) dan Malayan Towage and Salvage Corp. telah melakukan pengumpulan air berminyak yang terakumulasi dari operasi pemulihan di lepas pantai secara agresif.
Malayan merupakan kontraktor yang disewa oleh pemilik dan operator MT Princess Empress, RDC Reield Marine Services, Inc. Upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab mereka dalam mengatasi dampak dari tenggelamnya kapal tanker tersebut.
Demo Nasional
Selain itu, Pasukan Pemogokan Nasional PCG-MEPCOM juga terlibat dalam penanganan keadaan darurat ini.
Mereka dikerahkan di Sitio Buloc-Buloc, Brgy. Montemayor di Naujan untuk menghilangkan sisa-sisa limbah terkontaminasi minyak yang terperangkap di hutan bakau. Tim respons bersama juga membersihkan noda minyak yang menempel pada batu-batu di garis pantai Sitio Buloc-Buloc.
Pembersihan dilakukan secara manual dengan menggunakan kain penyerap oleh personel Pasukan Pemogokan Nasional MEPCOM.
Hal ini bertujuan untuk membersihkan batu dan kerikil di garis pantai yang terkena dampak tumpahan minyak.
Membersihkan Garis Pntai dari Tumpahan Minyak
Di sisi lain, PCG juga mengawasi upaya dari Harbor Star and Shipping Inc. yang ditugaskan untuk melakukan “pencucian garis pantai” di Oriental Mindoro. Metode ini melibatkan penggunaan air bertekanan tinggi untuk membersihkan minyak yang terperangkap pada batu-batu di Barangay Puting Cacao, Pola,
Oriental Mindoro. Selain itu, tim pembersihan garis pantai yang disewa oleh Harbor Star and Shipping Inc. juga melakukan proses pencucian menggunakan campuran pasir, air, atau agen non-toksik sebagai metode pembersihan tumpahan minyak Fase 2.
Tenggelamnya MT Princess Empress pada tanggal 28 Februari 2023 di perairan Naujan menyebabkan tumpahan 800.000 liter bahan bakar minyak industri. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan yang lebih lanjut dan kerusakan ekosistem pesisir.
Dampak Berkepanjangan
Dampak dari tumpahan minyak di Oriental Mindoro sangat serius dan memerlukan upaya yang terus-menerus untuk mengatasi masalah ini.
Pemerintah dan lembaga terkait, termasuk Philippine Coast Guard, telah bergerak cepat untuk merespons kejadian ini dengan mengerahkan sumber daya dan tim penanggulangan.
Namun, upaya ini harus ditingkatkan untuk memastikan penanganan yang efektif dan pemulihan ekosistem yang cepat.
Dalam hal kebijakan dan konsultasi, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memperhatikan proses pengambilan keputusan yang transparan dan melibatkan semua pihak yang terkait.
Keterlibatan pemilik tradisional, komunitas lokal, dan lembaga lingkungan penting untuk mendapatkan masukan yang komprehensif dalam mengatasi dampak tumpahan minyak ini.
Selain itu, perlu ditingkatkan pengawasan terhadap operasi kapal tanker dan implementasi protokol keselamatan yang ketat.
Pentingnya OSCP
Kejadian ini menunjukkan perlunya peninjauan kembali standar operasional dan prosedur keamanan dalam pengelolaan kapal tanker dan pengangkutan bahan bakar minyak.
Para pemangku kepentingan juga harus memastikan bahwa perusahaan dan kontraktor yang terlibat dalam kegiatan industri ini bertanggung jawab penuh atas tindakan mereka.
Tanggung jawab hukum dan lingkungan harus menjadi bagian integral dari semua operasi yang berpotensi berdampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam jangka panjang, diperlukan perhatian yang serius terhadap upaya pemulihan ekosistem dan rehabilitasi pesisir yang terdampak.
Ini melibatkan pemulihan vegetasi, penanganan limbah minyak yang tepat, dan pemantauan yang berkelanjutan untuk memastikan pemulihan yang optimal dari kerusakan yang disebabkan oleh tumpahan minyak.
Pemerintah dan masyarakat secara kolektif harus belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan kapasitas dalam merespons keadaan darurat dan penanganan bencana alam.
Penanganan yang cepat dan koordinasi yang efektif akan menjadi kunci dalam menghadapi situasi serupa di masa depan.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, Oriental Mindoro dapat pulih dari dampak tumpahan minyak ini dan memastikan perlindungan yang lebih baik terhadap lingkungan dan sumber daya alamnya.