Prabumulih, Portonews.com – Pipa Pertamina Bocor dan telah menyebabkan tercemarnya Sungai Kelekar dengan limbah minyak mentah. Namun, dampak kebocoran ini tidak hanya berhenti di situ. Sejumlah sumur yang ada di sepanjang Sungai Kelekar juga terimbas oleh minyak mentah tersebut.
Sumur-sumur ini menjadi satu-satunya sumber air bagi warga, sehingga mereka terpaksa mandi menggunakan air sumur yang sudah tercemar. Seorang warga bernama NM (25) yang tinggal di Jalan Sadewa RT 1 RW 4 Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, mengungkapkan bahwa sumurnya juga terdampak oleh kebocoran tersebut. Dia menyatakan bahwa mereka harus tahan dengan wajah yang berminyak-minyak setelah mandi, karena tidak ada sumber air lain selain sumur.
Namun, untuk kebutuhan minum, warga membeli air galon karena air sumur tidak bisa dikonsumsi. ST, seorang warga Majasari, menyatakan bahwa sumurnya tidak tercemar oleh minyak mentah, tetapi bau tumpahan minyak masih terasa hingga Selasa sore. Bau yang menyengat membuat warga harus membuka pintu dan jendela setiap hari.
Pendataan Sumur Terdampak untuk Kompensasi
Pihak RT dan RW saat ini sedang menginventarisasi warga yang terdampak kejadian ini. Data tersebut akan diverifikasi oleh tim dan kemudian akan dilakukan survei bersama. Pertamina telah mengambil tindakan dengan memperbaiki kebocoran dan membersihkan limbah yang melibatkan partisipasi masyarakat sekitar.
Head of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, mengungkapkan bahwa Pertamina bertanggung jawab terhadap warga yang terdampak dan akan memberikan kompensasi sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan dan pemerintah. Mereka bertekad untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Tuti menambahkan bahwa dalam beberapa hari mendatang, pihaknya akan berusaha untuk memenuhi harapan warga.
Sebuah kebocoran pada pipa milik Pertamina telah menyebabkan tercemarnya Sungai Kelekar dengan limbah minyak mentah. Namun, dampak kebocoran ini tidak hanya berhenti di situ. Sejumlah sumur yang ada di sepanjang Sungai Kelekar juga terimbas oleh minyak mentah tersebut.
Sumur Sumber Utama Untuk Mandi
Sumur-sumur ini menjadi satu-satunya sumber air bagi warga, sehingga mereka terpaksa mandi menggunakan air sumur yang sudah tercemar. Seorang warga bernama NM (25) yang tinggal di Jalan Sadewa RT 1 RW 4 Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, mengungkapkan bahwa sumurnya juga terdampak oleh kebocoran tersebut. Dia menyatakan bahwa mereka harus tahan dengan wajah yang berminyak-minyak setelah mandi, karena tidak ada sumber air lain selain sumur.
Namun, untuk kebutuhan minum, warga membeli air galon karena air sumur tidak bisa dikonsumsi. ST, seorang warga Majasari, menyatakan bahwa sumurnya tidak tercemar oleh minyak mentah, tetapi bau tumpahan minyak masih terasa hingga Selasa sore. Bau yang menyengat membuat warga harus membuka pintu dan jendela setiap hari.
Upaya Penanganan dan Tanggung Jawab Pertamina
Pihak RT dan RW saat ini sedang menginventarisasi warga yang terdampak kejadian ini. Data tersebut akan diverifikasi oleh tim dan kemudian akan dilakukan survei bersama. Pertamina telah mengambil tindakan dengan memperbaiki kebocoran dan membersihkan limbah yang melibatkan partisipasi masyarakat sekitar.
Head of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, mengungkapkan bahwa Pertamina bertanggung jawab terhadap warga yang terdampak dan akan memberikan kompensasi sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan dan pemerintah. Mereka bertekad untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Tuti menambahkan bahwa dalam beberapa hari mendatang, pihaknya akan berusaha untuk memenuhi harapan warga.
Harapan untuk Penyelesaian Masalah
Pipa Pertamina Bocor, warga Prabumulih berharap agar masalah ini segera diselesaikan agar mereka dapat kembali menggunakan air bersih dengan aman. Mereka mengharapkan upaya yang maksimal dari Pertamina dan pemerintah dalam menangani dampak kebocoran ini. Kejadian ini juga menjadi peringatan penting akan perlunya pemeliharaan dan pengawasan yang lebih baik terhadap infrastruktur pipa minyak untuk mencegah terjadinya bencana lingkungan yang serupa di masa depan.
Dengan kerja sama antara pihak berwenang, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan masalah ini dapat diatasi dengan cepat dan warga Prabumulih dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan bersih tanpa harus khawatir terhadap kualitas air yang mereka gunakan sehari-hari.