Filipina, Portonews.com – Operasi Pemulihan Tumpahan Minyak kapal tenggelam MT Princess Empress di Naujan, Oriental Mindoro telah “selesai”. dinyatakan oleh Philippine Coast Guard (PCG) mengumumkan pada hari Sabtu
Juru Bicara PCG, Armand Balilo, mengatakan inspeksi dilakukan pada hari Jumat, dan berdasarkan informasi yang diberikan oleh Malayan Towage and Salvage Corp. (MTSC), yang melakukan upaya pemulihan minyak, semua 8 tangki di dalam kapal tanker yang tenggelam tersebut kosong.
Upaya Pemulihan Tumpahan Minyak di MT Princess Empress Selesai
“Pinakita sa amin bahwa tidak ada lagi isi di dalam tangki-tangki tersebut. Jadi mereka menyatakan bahwa pemulihan tumpahan minyak di Mindoro sudah selesai,” kata Balilo kepada wartawan dalam forum media di Quezon City.
“Berdasarkan penilaian mereka, tidak ada lagi minyak di 8 tangki yang sebelumnya dikhawatirkan akan bocor kecuali di pipa-pipa yang masih menetes sedikit. Operator penyelamatan mengatakan bahwa minyak yang ada di pipa tersebut tidak dapat disedot lagi,” tambahnya.
Balilo mengatakan minyak yang ada di pipa-pipa tersebut terjebak dan tidak dapat lagi naik ke permukaan air.
Departemen Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Kantor Pertahanan Sipil (OCD), Biro Perikanan dan Sumber Daya Akuatik, Departemen Sains dan Teknologi, serta pemerintah daerah Oriental Mindoro melihat rekaman di dalam kapal yang dioperasikan dari jarak jauh.
Operasi Pemulihan Tumpahan Minyak Berbeda Pendapat
Namun demikian, pejabat tersebut mengatakan bahwa operasi penanggulangan tumpahan minyak belum selesai. Ini berarti operasi pembersihan di garis pantai dan penilaian kerusakan masih berlangsung.
“Artinya, kita masih harus memeriksa pantai apakah ada yang perlu dibersihkan… Sekitar 95 persen sudah dibersihkan. Kita hanya perlu melakukan evaluasi,” katanya.
“Terdapat beberapa area yang sulit untuk dibersihkan, seperti yang melekat pada batu… mungkin perlu ada pembicaraan antara para pemangku kepentingan dan pemerintah terlibat di sini agar kita bisa mengatakan bahwa masalah tumpahan minyak sudah selesai,” tambahnya.
Dalam pernyataan resmi, PCG mengatakan upaya pemulihan minyak dimulai pada tanggal 29 Mei.
Sudah lebih dari 3 bulan sejak tumpahan minyak pertama kali terjadi setelah MT Princess Empress tenggelam di laut yang kasar di dekat Oriental Mindoro saat mengangkut 800.000 liter bahan bakar minyak industri pada tanggal 28 Februari.
Dampak Tumpahan Minyak Terhadap Nelayan dan Keluarga di Oriental Mindoro
Menurut seorang pejabat, hingga bulan April, Pola, Oriental Mindoro telah mengalami kerugian sekitar P130 juta akibat tumpahan minyak yang menyebar di perairan provinsi tersebut.
Sejumlah 4.800 nelayan dan keluarga mereka terkena dampak tumpahan minyak, beberapa di antaranya mengalami penyakit pernapasan selain kehilangan mata pencaharian.
Pola, Oriental Mindoro – Dampak tumpahan minyak yang terjadi setelah kapal MT Princess Empress tenggelam di perairan dekat Oriental Mindoro pada tanggal 28 Februari telah mempengaruhi sekitar 4.800 nelayan dan keluarga mereka. Selain kehilangan mata pencaharian, sejumlah mereka juga mengalami penyakit pernapasan.
Dampak dari tumpahan minyak ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menyebabkan penderitaan bagi masyarakat setempat. Upaya penanggulangan tumpahan minyak dan pemulihan ekosistem laut yang terkena dampak masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.
Pemerintah setempat perlu bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan pemulihan penuh dan mendukung nelayan dan keluarga mereka yang terdampak. Perlunya koordinasi yang baik dan sinergi dalam mengatasi masalah tumpahan minyak ini sangat penting guna melindungi lingkungan dan masyarakat setempat.
Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan bahwa penanganan tumpahan minyak di Oriental Mindoro dapat segera diselesaikan. Perlu adanya langkah-langkah preventif yang lebih baik untuk menghindari terjadinya tumpahan minyak di masa depan dan melindungi ekosistem laut yang sangat berharga bagi wilayah ini.
Dalam kesimpulannya, operasi pemulihan tumpahan minyak di kapal MT Princess Empress di Oriental Mindoro telah selesai, dengan tangki-tangki yang kosong. Meskipun demikian, dampaknya masih terasa bagi nelayan dan keluarga mereka, dan operasi penanganan tumpahan minyak serta pemulihan ekosistem masih berlanjut. Upaya koordinasi yang baik antara pemerintah dan pemangku kepentingan diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan mencegah tumpahan minyak di masa depan.