Belanda, Portonews.com – Pada Rabu (26/7), sebuah kapal kargo pembawa hampir 3.000 kendaraan terbakar di perairan Belanda saat dalam perjalanan dari Jerman menuju Mesir. Penyebab kebakaran masih belum diketahui, namun ada dugaan bahwa sumber api berasal dari dekat mobil listrik yang diangkut di kapal tersebut. Insiden ini menyebabkan satu kru meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Beberapa kru terpaksa melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari api yang membakar kapal bernama Fremantle Highway.
Kematian Seorang Pelaut India
Kedutaan Besar India di Belanda mengonfirmasi bahwa kebakaran tersebut menewaskan seorang pelaut India dan melukai awak kapal lainnya. Kapal yang dimiliki oleh perusahaan Jepang, Shoei Kisen, memiliki seluruh kru berjumlah 21 orang dari India. Saat ini, otoritas berusaha untuk mengatasi kebakaran yang kemungkinan akan berlangsung selama beberapa hari.
Penyebab Kebakaran Masih Misterius
Pihak berwenang dan penjaga pantai Belanda masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Meskipun demikian, ada indikasi bahwa kebakaran bermula dari dekat mobil listrik yang diangkut di kapal. Diperkirakan sekitar 25 dari 2.857 kendaraan yang ada di kapal tersebut merupakan kendaraan bertenaga listrik. Mercedes-Benz menyatakan bahwa sekitar 350 unit kendaraan listrik adalah milik mereka.
Risiko Kebakaran pada Kapal Pengangkut Mobil Listrik
Insiden kebakaran kapal pengangkut mobil bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada awal Juli, dua petugas pemadam kebakaran di New Jersey tewas dan lima lainnya cedera ketika memadamkan api di kapal kargo yang mengangkut ratusan kendaraan. Selain itu, pada Februari sebelumnya, kebakaran menghancurkan ribuan mobil mewah di Kepulauan Azores, Portugal, beberapa di antaranya adalah mobil listrik dengan baterai lithium-ion.
Evaluasi dan Perubahan Regulasi Keselamatan
Organisasi Maritim Internasional berencana untuk mengevaluasi dan menerapkan prosedur baru untuk kapal yang mengangkut kendaraan listrik mulai tahun depan. Ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya jumlah kebakaran kapal kargo yang membawa kendaraan listrik. Ahli kelautan dan perwakilan Asosiasi Asuransi Jerman, Uwe-Peter Schieder, menjelaskan bahaya yang mungkin terjadi saat mobil listrik terbakar. Proses reaksi kimia dalam baterai yang menghasilkan gas dapat membuat baterai mengembang dan menjadi berbahaya.
Kecelakaan kapal kargo yang mengangkut kendaraan listrik menjadi perhatian serius bagi komunitas maritim dan otomotif. Dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik yang diangkut melalui jalur laut, perlu ada langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan keselamatan dan pencegahan kecelakaan di masa depan. Semoga tragedi ini menjadi pengingat bagi seluruh industri untuk lebih memperhatikan keselamatan dalam mengangkut kendaraan listrik di laut.
Catatan
Peningkatan Pengawasan dan Inspeksi: Perusahaan pengangkut kapal harus meningkatkan pengawasan dan inspeksi rutin terhadap kapal-kapal mereka untuk memastikan kelaikan dan keamanan kapal. Penanganan dengan tepat atas kendaraan bertenaga listrik juga perlu menjadi perhatian khusus.
Penyusunan Protokol Khusus: Kapal-kapal yang mengangkut kendaraan bertenaga listrik harus memiliki protokol khusus terkait penanganan dan pencegahan kebakaran. Hal ini termasuk penerapan teknologi atau sistem keamanan tambahan yang mampu mengantisipasi potensi risiko kebakaran dari kendaraan listrik.
Peningkatan Kesadaran Keselamatan: Para kru kapal dan pekerja terkait harus menjalani pelatihan intensif terkait keselamatan, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran. Kesadaran tentang risiko dan penanganan kebakaran yang benar dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi.
Insiden kebakaran kapal kargo yang mengangkut kendaraan bertenaga listrik menunjukkan pentingnya penerapan keselamatan dan pengawasan yang ketat dalam industri perkapalan. Kecelakaan ini menyadarkan kita akan bahaya yang mungkin timbul akibat penyimpanan dan pengangkutan kendaraan listrik yang dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang rentan terhadap kebakaran. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan perkapalan harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko dan mencegah insiden serupa di masa depan. Keselamatan dan perlindungan terhadap kru dan penumpang menjadi prioritas utama dalam upaya mewujudkan perjalanan maritim yang lebih aman dan andal.