Bekasi, Portonews.com – Warga Kota Bekasi, terutama di daerah Bekasi Utara, khususnya di wilayah Perumahan Vila Mutiara Gading 1, harus menghadapi masalah serius dalam pasokan air bersih selama tiga hari terakhir ini. Gangguan pasokan air berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot atau Perumda Tirta Patriot.
Terganggungya pasokan air bersih dari PDAM ke wilayah Bekasi Utara, dikarenakan sumber air baku yang tercemar limbah B3 yang bersumber dari industri yang membuang limbah di aliran sungai.
Limbah yang mencemari sungai di Bekasi bukan hanya dari industri sekitar Bekasi, tapi juga dari pencemaran sungai di Cileungsih. Limbah yang berwarna pekat, berbau, beracun dan berbahaya itu merusak sumber air baku bagi masyarakat sekitar hingga ke wilayah Bekasi Utara.
Keluhan warga sekitar perumahan VMG 1 tentang krisis air bersih, menjadi kisah yang memprihatinkan, pasalnya sudah tiga hari air PDAM tidak mengalir sama sekali, jangankan untuk mandi, untuk buang air kecil saja kita sudah tidak bisa mendapatkannya.” Ujar Ibu Taufik, salah satu warga yang tinggal di jalan Piano 2.
Keluhan dari warga lain juga tidak kalah sedihnya, Ibu Ali dan Ibu Alif mengeluhkan keluhan berbeda, bahwa mereka terpaksa membeli air galon isi ulang dan itu pun harus antre, kadang tidak jarang ada warga yang mengeluh tidak mendapatkan air, walaupun air isi ulang.
Lain hal Ibu Budi yang tinggal di Jalan Piano 1, menceritakan tentang kesulitannya mendapatkan air bersih, ia mencoba menyedot air PDAM dengan mesin penyedot air, air memang keluar tapi kecil, itu pun berbau tidak sedap, seperti (maaf) bau bangkai dan warnanya pun keruh, seperti menyedot air limbah, katanya.
Keluhan warga dibenarkan oleh pak Giyato selaku Ketua RW 18, di Perumahan Vila Mutiara Gading 1, Bekasi Utara, dijumpai di masjid Sabilil Haq selepas sholat Magrib. “Katanya air PDAM sudah keluar, saya menyedotnya dengan mesin, tapi yang keluar airnya masih keruh, harus ditampung dan dibiarkan selama beberapa saat, setelah kotoran, pasir dan partikel berat lain turun ke dasar penampungan (ember / bak), maka diambil bagian atasnya saja. Tapi tetap saja partikel kotoran yang halus kembali menyebar,” ucapnya.
Kesulitan Air Berlanjut Selama Tiga Hari
Beberapa orang warga yang menyampaikan keluhan di atas, adalah kisah segelintir dari puluhan keluhan warga lainnya yang melaporkan bahwa kali pertama dalam tiga hari air tidak mengalir sama sekali. “Ini paling parah sekarang sih, sudah hari ketiga ini air tidak ngalir,” katanya. Bu Hendrik, warga lainnya di Perumahan VMG1, Kelurahan Setiaasih, kecamatan Tarumajaya, Bekasi Utara, juga mengalami nasib serupa. Dia mengatakan bahwa dia sudah kesulitan mendapatkan air bersih selama tiga hari, dengan debit air yang sangat kecil. “Dari hari Rabu, sebelumnya sudah sering berapa kali mati kayak gini, malah sebelumnya tiga hari matinya. Semalam jam 12 baru keluar itu pun kecil sampai sekarang,” ujarnya.
Warga Saling Membantu dalam Kekurangan Air
Karena kekurangan air bersih, berdasarkan inisiatif pak Dirman sebagai Ketua RT 02/ RW 18 Ibu Gemah Ismasari, salah seorang pemerhati lingkungan di wilayah RW 18 berkoordinasi dengan pemasok air bersih untuk segera mengirimkan beberapa tangki air bersih ke wilayahnya. Dengan strategi kolektipan sesama warga, yang dibantu dari kas RW.
Ibu Gemah Ismasari yang akrab disapa Ibu Sari ini, sangat prihatin dengan kesulitan warga dalam berburu air bersih di wilayahnya. Kendati pihak PDAM berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin, Ibu Gemah Ismasari tidak tinggal diam, ia melakukan gerak cepat berkordinasi dengan pengurus RW setempat melalui pesan WhatsApp Group untuk kerjasamanya mengirimkan bantuan pasokan air berish.
“Alhamdulillah, banyak warga yang merasakan manfaatnya.” ungkap Ibu Gemah Ismasari, istri dari bapak Agung budi waskito, ketika menyaksikan antusias warga yang mengantri mengambil air dari tangki.
Penyebab Gangguan dan Upaya Perumda Tirta Patriot
Asisten Manajer Humas Perumda Tirta Patriot, Rizky Sabillah, menjelaskan bahwa pihaknya sempat menghentikan produksi air pada Rabu malam karena limbah yang mencemari air baku. “Memang sampai tiga hari ini kondisi air baku kita kurang baik. Hari Rabu, malam Kamis ya itu kita stop produksi karena limbahnya yang luar biasa, tidak layak diolah,” ujarnya. Untuk mengatasi masalah ini, Perumda Tirta Patriot menyuplai lima mobil tangki air kepada warga. Namun, belum semua pelanggan mendapatkan pasokan air tersebut. Rizky Sabillah pun meminta maaf atas gangguan pasokan air yang disebabkan oleh pencemaran air Kali Bekasi, sambil menyebutkan bahwa mereka memiliki lebih dari 60.000 pelanggan dan hanya memiliki lima armada tangki air.