Jakarta, Portonews.com – PT Elnusa Tbk (ELNUSA IDX: ELSA) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina terus memperkuat tata kelola perusahaan dengan menggelar Sharing Session mengenai Fraud, SMAP Awareness dan Whistleblowing System. Sharing Session disampaikan oleh Deri Safari, QIA, CFE selaku Vice President Investigation Audit, WBS & Fraud Prevention PT Pertamina (Persero). Agenda yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan ini berlangsung di Ruang Udaya, Graha Elnusa maupun secara online melalui Microsoft Teams pada (12/6/2023).
Acara ini digelar dengan tujuan untuk mengetahui risiko fraud serta cara mencegah dan memitigasinya, memperkokoh penerapan ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berjalan dengan baik pada seluruh operasional perusahaan. Selain itu memaparkan informasi mengenai penerapan Whistleblowing System (WBS) di lingkungan PT Pertamina (Persero). Langkah ini dilakukan dalam upaya meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan pencegahan tindak pidana korupsi di perusahaan.
Direktur Utama Elnusa, John Hisar Simamora menyampaikan bahwa untuk mencapai visi PT Elnusa Tbk sebagai Reputable Energy Services Company Providing Total Solution maka dalam hal ini faktor sumber daya manusia sangat menentukan. “Pekerja yang tidak hanya profesional dan kompeten tetapi juga harus mempunyai integritas yang tinggi. Para pekerja harus mengetahui risiko fraud di tempat kerjanya masing-masing sehingga dapat mencegah atau memitigasinya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk staff atau timnya,” jelas John.
Pada pemaparan materi, Deri menyampaikan kami tidak memberatkan pada investigasi tetapi lebih kepada pencegahan. Karena jika sudah terjadi akan terlalu banyak pihak yang dirugikan, seperti pelaku dan keluarga. Langkah yang Perusahaan ambil ketika sudah terjadi adalah mengembalikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Saat bekerja jika Anda ragu dengan apa yang dikerjakan maka tanyakan. Segala yang kita lakukan adalah pilihan, dan konsekuensinya kembali pada pilihan tersebut. Dan tetaplah menjadi mutiara walau Anda ditempatkan di lumpur sekalipun. Yang terpenting selalu ingat sejauh apapun mengejar sesuatu yang ingin dimiliki, tetaplah semua itu untuk kelangsungan keluarga dan masa depan anak,” jelas Deri.
John menyebut Fraud dapat menghancurkan perusahaan, sebagai contoh adalah Enron perusahaan energi raksasa di Amerika Serikat yang bangkrut pada tahun 2001 karena ada fraud di dalamnya. Kerugian perusahaan estimasi mencapai USD 74 Miliar. “PT Elnusa Tbk sudah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001: 2016, dan ke depan kami akan terus memperkuat penerapan ini agar terbebas dari risiko fraud,” terang John.
ISO 37001:2016 SMAP adalah standar yang menjadi panduan bagi organisasi swasta maupun publik untuk mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah, mendeteksi, maupun mengatasi penyuapan yang mungkin terjadi di lingkungan perusahaan.
Penerapan SMAP merupakan bukti nyata dukungan perusahaan atas kebijakan Pemerintah untuk pencegahan korupsi di Indonesia yang tertuang dalam Inpres No. 10 tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan, Pemberantasan Korupsi serta Perpres No. 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, serta beberapa surat Kementerian BUMN pada 2019 dan 2020 sebagai pelaksana Inpres dan Perpres tersebut.
John berharap setelah diadakan acara ini para pekerja mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat di tempat kerja masing-masing sehingga Elnusa Group terhindari dari fraud. “Direksi PT Elnusa Tbk dan tentunya Anak Perusahaan mempunyai komitmen kuat untuk menjunjung tinggi aspek Good Corporate Governance. Untuk itu, mari bersama kita menjaga dan memotivasi lingkungan tempat kita bernaung, di tempat kita mencari sumber rezeki untuk menghidupi keluarga. Kita ingin Elnusa menjadi bagus dan hebat. Kehebatan tersebut akan dikembalikan ke kita semua,” tutup John.