Jakarta, Portonews.com – Sebagai wujud upaya proaktif untuk mengatasi masalah sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan fase uji coba pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gedebage. TPST Gedebage diharapkan mampu mengolah lebih dari 60 ton sampah organik setiap harinya, seperti yang diumumkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, dalam kegiatan pemantauan yang dilakukan pada Rabu (6/12/2023), seperti dilansir dari laman resmi pemkot Bandung.
Ema menyatakan bahwa meskipun masih belum mencapai kondisi ideal, masa uji coba TPST Gedebage berjalan dengan baik. Proses maggotisasi baru menggunakan 9 biofon, dan dari 6 Conveyor yang digunakan untuk sampah anorganik, 4 di antaranya sudah beroperasi. Sampah anorganik yang belum terproses akan diangkut ke Cukang Holis.
“Idealnya kita punya mesin Gibrik untuk mencacah diolah menjadi RDF. Sampah yang memiliki nilai ekonomi dipilah oleh petugas untuk menjadi tambahan penghasilan mereka,” tambahnya.
Ema juga menyoroti beberapa catatan terkait hanggar Maggot, di mana suhu dan sirkulasi udara menjadi fokus utama. Untuk mengatasi hal ini, pemasangan paranet sedang dilakukan untuk melindungi hanggar dari terik matahari langsung.
“Atapnya juga masih belum sempurna dan harus menggunakan paranet. Pemasangan paranet ini diharapkan selesai dalam satu sampai dua minggu, karena maggot tidak dapat berproses makan dalam kondisi panas,” jelasnya.
Selain itu, untuk mencegah hama seperti tikus dan burung, Pemkot Bandung berencana membangun benteng-benteng dan memasang paving blok di sekitar TPST Gedebage.
Ema menegaskan efektivitas maggot dalam penguraian sampah sisa makanan dan berencana mendorong restoran dan kafe untuk mengolah sampah organik mereka di TPST Gedebage. Selama masa uji coba, total sampah yang dapat terolah mencapai 10 ton.
“Sampah organik sisa makanan sehari bisa kita olah 20 ton sehari untuk menangani sampah organik sisa makanan. Kita juga memiliki hangar di 151 Kelurahan yang dapat mengolah 151 ton, sehingga total dapat mengolah 171 ton sampah organik jika semua berjalan efektif,” ungkap Ema.
Meski masih dalam tahap uji coba, Ema optimis bahwa TPST Gedebage akan beroperasi secara maksimal sebelum akhir tahun, yang diharapkan dapat mengakhiri status Darurat Sampah di Kota Bandung. Ia juga menegaskan bahwa kehadiran TPST Gedebage tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan berkat teknologi yang dipakai, yang telah mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait.
“Sudah banyak alternatif, jika terjebak dalam satu alternatif, kita akan kesulitan. Semoga semua berjalan lancar,” harap Ema dengan penuh optimisme.