Jakarta, Portonews.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait Kegiatan Pelestarian Lingkungan sebagai Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/ Corporate Social Responsibility. Penandatanganan NKB dilakukan oleh Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo pada forum tematik Indonesia Sustainability Forum (ISF) pada Kamis (7/9/2023) di Jakarta.
Deputi Nani menyampaikan Kemenko Marves perlu secara strategis menjalankan perannya khususnya pada issue pengendalian perubahan iklim dan rehabilitasi ekosistem mangrove.
“Kerja sama dengan PLN ini merupakan kerja sama pelestarian lingkungan dengan pihak non-kementerian/lembaga pemerintah yang meliputi keragaman hayati, rehabilitasi mangrove, pemanfaatan FABA dan pemberdayaan masyarakat melalui UKM. Secara khusus dalam pemenuhan target dalam RPJMN yakni rehabilitasi mangrove, kami memberikan apresiasi kepada PLN yang telah bersedia turut berkontribusi dalam hal ini,” ujar Deputi Nani.
Ia juga menjelaskan salah satu tujuan rehabilitasi mangrove nasional adalah mewujudkan perlindungan penduduk pesisir yang rentan bencana alam dan perubahan iklim. Melalui rehabilitasi mangrove diharapkan tumbuh benteng hijau di pesisir Indonesia yang sekaligus menjadi aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Penandatanganan NKB ini merupakan bagian dari aksi konkrit pengendalian perubahan iklim, yang dilakukan bersama-sama lintas kementerian dan lembaga sesuai dengan kapasitas, kewenangan, tugas, dan fungsi masing-masing pihak,” ujar Deputi Nani.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung sinergi yang telah dibangun Kemenko Marves bersama PT PLN dalam kegiatan pelestarian lingkungan berupa pelestarian keanekaragaman hayati, rehabilitasi mangrove, pemanfaatan abu terbang dan abu dasar (fly ash bottom ash/FABA) yang dihasilkan oleh PLTU, pemberdayaan masyarakat melalui usaha kecil menengah dan pengembangan ekowisata, khususnya di sekitar site-site PT PLN.
“Kita perlu melakukan lebih banyak kerja sama dalam rehabilitasi mangrove, karena program rehabilitasi mangrove 600.000 hektar merupakan program rehabilitasi yang terbesar di dunia. Untuk itu program ini tidak hanya menanam, tapi juga memelihara. Termasuk merawat biodiversitas dalam ekosistem mangrove. Juga mengembangkan pemberdayaan masyarakat. Hal ini agar masyarakat dapat menerima manfaat mangrove sekaligus turut memelihara,” ujar Deputi Nani.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pihaknya menyambut baik atas NKB yang dilakukan. Darmawan memandang, kerja sama ini menjadi bukti nyata komitmen PLN untuk melestarikan lingkungan dan memastikan bumi layak huni bagi generasi saat ini dan mendatang. Hal ini tentunya juga menguatkan posisi PLN dalam menjalankan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) yang telah dilakukan selama ini.
”Kami menyambut baik kerja sama ini, sebagai pedoman kemitraan nasional dalam meningkatkan sinergi dan koordinasi antar lembaga, dalam upaya kegiatan pelestarian lingkungan dan ekosistem mangrove. Hal ini merupakan implementasi prinsip ESG yang dijalankan PLN guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada pilar ekonomi dan lingkungan,” ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, sejak tahun 2023, PLN dan Kemenko Marves telah berkolaborasi dalam beberapa program. Di antaranya, penanaman mangrove di area Pantai Utara pulau Jawa, Banten, sebagai restorasi dan pelindung pesisir pantai dari abrasi yang semakin kuat. Lalu, pemanfaatan FABA sebagai paving block jalan setapak di Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) Humbang Hasundutan, pemanfaatan FABA PLTU Ombilin sebagai pupuk silika sekaligus pembenah tanah (amelioran) mempercepat pemulihan lahan bekas tambang untuk kemudian dijadikan Hutan Tanaman Energi. Baru-baru ini melalui kolaborasi BUMN; PLN, PT Bukit Asam dan Pelindo juga bekerja sama dengan Kemenko Marves dalam Aksi Tanam Mangrove #KerjaBersamaHijaukanIndonesia di Tangerang, Banten.
”Melalui kerja sama ini diharapkan penyelamatan lingkungan hidup dan rehabilitasi ekosistem mangrove, sekaligus memastikan keberhasilan program akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” pungkas Darmawan.