Jakarta, Portonews.com – Indeks Kualitas Udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang tidak sehat, menghadirkan tantangan serius bagi kesehatan warga dan lingkungan. Faktor-faktor seperti tingginya emisi dari kendaraan bermotor, industri berbahan bakar batu bara, dan kemarau berkepanjangan menjadi penyebab utama dari kondisi ini. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, menyampaikan pentingnya peran ATR/BPN dalam upaya mitigasi polusi udara saat berbicara dalam acara Talkshow Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) 2023 yang digelar di Jakarta pada Selasa (12/09/2023).
Dalam sambutannya, Menteri Hadi Tjahjanto menyoroti perlunya integrasi tata ruang dan pertanahan untuk menciptakan solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta. Salah satu konsep yang dia usulkan adalah Transit Oriented Development (TOD), yang akan meningkatkan efisiensi transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
“Dibutuhkan integrasi yang kuat antara aspek tata ruang dan pertanahan dalam mewujudkan satu inovasi dan implementasi untuk meningkatkan kualitas kota dan perkotaan di Indonesia. Pemikiran dari narasumber nantinya bisa dijadikan satu solusi bagaimana kita bisa menciptakan Jakarta menjadi kota yang bersih. Salah satunya adalah dengan Transit Oriented Development (TOD), kemudian kita memberikan paling banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) 30% dari luas kota ini,” ujar Hadi Tjahjanto.
Menteri Hadi Tjahjanto juga menggarisbawahi perlunya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam merealisasikan rencana tersebut. Dia menekankan pemberian insentif kepada individu yang memanfaatkan lahan kosong menjadi ruang terbuka hijau sebagai salah satu cara untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya menjaga kualitas udara yang lebih baik.
Dalam diskusi tersebut, Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Hendricus Andy Simarmata, mengidentifikasi dua sumber utama pencemar udara di Jakarta, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan sektor transportasi. Dia menyarankan peralihan ke energi bersih dan terbarukan sebagai solusi jangka panjang untuk PLTU. Dalam sektor transportasi, ia menggarisbawahi perluasan penggunaan transportasi umum yang menggunakan energi bersih seperti bus bahan bakar gas dan kendaraan listrik. Namun, peralihan ini memerlukan waktu karena infrastruktur dan ekosistemnya harus disiapkan terlebih dahulu.
Sementara itu, dalam bidang tata ruang dan pertanahan, Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang, Vera Revina Sari, menjelaskan upaya pihaknya dalam menekan polusi udara. Ini termasuk peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Rencana Tata Ruang (RTR) dan partisipasi masyarakat dalam penyediaan fasilitas sosial dan umum, serta insentif tata ruang. Upaya ini adalah bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Acara Talkshow HANTARU 2023, yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mencoba menggali solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara yang semakin serius di Jakarta. Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diharapkan dapat membantu mengubah Jakarta menjadi kota yang lebih bersih dan sehat