Jakarta, Portonews.com – United Nations Global Compact (UN Global Compact) secara resmi meluncurkan sekaligus
menyosialisasikan program Akselerasi Inovasi SDG untuk Profesional Muda hari ini (30/5). Ini merupakan program
perdana yang ditujukan bagi perwakilan perusahaan dari berbagai sektor yang termasuk di dalam jaringan Indonesia Global Compact Network (IGCN).
IGCN bersama UN Global Compact berkomitmen untuk melakukan gerakan pembaruan melalui para pemuda, guna mempercepat transisi menuju model bisnis berkelanjutan yang selaras dengan SDG.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam sambutannya menyampaikan semakin kompleksnya tantangan di dunia saat ini menuntut semua masyarakat untuk selalu berinovasi dan berkolaborasi. “Kuncinya adalah kolaborasi. Oleh karena itu, saya ingin mengajak dan membuka kolaborasi yang lebih luas agar
berbagai masalah dan tantangan bisa terselesaikan, dengan menyertakan SDG di setiap langkah kita. Saya juga mengapresiasi IGCN untuk inisiatif peluncurannya hari ini. Tetap semangat untuk para inovator Indonesia sebagai future champion. Bagi perusahaan yang menjadi pelopor, mari terus dukung dengan menyumbangkan bibit
mudanya agar langsung terjun ke masyarakat untuk memberikan dampak baik,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Sandiaga Uno mengutip pernyataan dari António Guterres bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan lebih dari sekedar tujuan, ini adalah tanggung jawab kita untuk bumi dan generasi masa depan. Setiap langkah kecil yang diambil merupakan bentuk kasih sayang untuk para pemuda. Selaku perpanjangan tangan dari UN Global Compact, Y.W. Junardy, Presiden dan salah satu Pendiri IGCN, menyampaikan bahwa Program Akselerasi Inovasi SDG untuk Para Profesional Muda merupakan bentuk komitmen IGCN dalam mendukung pengarusutamaan pendekatan pemikiran yang berfokus terhadap SDG. Diharapkan bahwa program ini bisa memberikan ruang kebebasan bagi para anak muda untuk berpikir lebih inovatif di dalam perusahaannya masing-masing dengan memunculkan hal baru yang dapat menginspirasi para eksekutif. “Indonesia harus menyusul ketertinggalan dalam pencapaian target SDG. Untuk merespon hal ini, UN Global Compact yang diwakili oleh IGCN membuat beragam program akselerasi, yang salah satunya adalah Akselerasi
Inovasi SDG untuk Profesional Muda. Harapannya, perusahaan bisa memperoleh manfaat yaitu peningkatan kemampuan sumber daya manusianya dan membuka jejaring baru melalui para pemuda dengan mengetahui kesempatan-kesempatan baru di pasar yang lebih luas,” terang Junardy.
Di acara peluncuran ini juga ada 72 inovator muda yang mewakili 16 perusahaan dan mereka memamerkan 18 program inovasi keberlanjutan seperti program pemberdayaan petani, kesempatan kerja untuk perempuan, pembiayaan untuk UMKM, energi terbarukan, peningkatan perekonomian lokal dengan pertanian berkelanjutan, peningkatan literasi perubahan iklim, keuangan digital, pemberdayaan masyarakat dengan basis ekonomi sirkuler, dan penciptaan tempat kerja yang inklusif. Ini adalah kabar baik dimana sektor bisnis memberikan dukungan nyata dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Senada dengan Junardy, Josephine Satyono, Executive Director IGCN, menjelaskan secara umum mengenai keseriusan IGCN di bawah UN Global Compact untuk menghadirkan program akselerasi yang ditujukan untuk
perusahaan para anggotanya. Program ini bertujuan untuk menghubungkan keberlanjutan dengan tantangan
ekonomi global, serta memobilisasi pemuda yang bekerja di perusahaan untuk berinovasi dan mempercepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Program ini dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan keterampilan dan talenta kreativitas dalam pemecahan masalah, dan penerapan ketajaman bisnis untuk pengembangan produk dan layanan baru.
“Peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti camp berisi lokakarya SDG yang sangat komprehensif dengan berbagai modul online maupun on demand video yang sangat kaya akan pembelajaran. Di Indonesia, sebanyak 72 inovator dalam 18 tim yang berasal dari 16 perusahaan sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung ke dalam program. Inovasi terpilih dari program ini akan diundang untuk hadir di acara Global Innovation Summit yaitu rangkaian acara UN General assembly di New York di bulan September nanti. Diharapkan seluruh tim dapat
melahirkan inovasi dan terobosan baru yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungan, mempercepat pencapaian SDG, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” jelas Josephine.
Aurelia Michelle, Young Innovator dari PT Kalbe Farma Tbk menyatakan antusiasmenya sebagai salah satu
peserta Program Akselerasi Inovasi SDG untuk Para Profesional Muda. Kalbe Farma bergabung sebagai anggota IGCN pada tahun 2019, Aurelia mengungkapkan perusahaannya senantiasa memperhatikan prinsip UN Global Compact sebagai bagian dari strategi, kebiasaan, dan aktivitas harian perusahaan, serta turut serta dalam upaya
pencapaian target SDG yang dikaitkan dengan topik kekinian, seperti inklusivitas.
“Selama mengikuti program ini, saya mendapat pembelajaran dari berbagai modul yang berhubungan dengan SDG untuk peserta. Sehingga, sekarang saya menjadi lebih paham bagaimana mengaplikasikan SDG ke dalam pekerjaan sehari-hari di yang bisa membawa benefit bagi perusahaan. Apalagi dengan berkesempatan
mempelajari praktik sukses perusahaan-perusahaan global, menjadi inspirasi bagaimana cara menginisiasi inovasi
hingga ke tahapan implementasi,” imbuh Aurelia.
Sementara itu, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang
juga merupakan salah satu anggota IGCN dan penyelenggara acara, turut mendukung terlaksananya program ini.
Agus Himawan Widiyanto, Direktur Utama Sarana Jaya mengutarakan hal ini sejalan dengan visi yang diemban oleh perusahaan, yaitu menjadi pengembang yang terkemuka dan berkelanjutan di Indonesia. “Dalam rangka menjadi pemimpin sebagai perusahaan penyediaan properti ternama di Jakarta, kami optimis dapat berkontribusi untuk melahirkan sumber daya pemuda yang berkompeten dalam menjalankan bisnis sesuai kaidah keberlanjutan baik untuk aspek lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat. Kegiatan operasional kami
selalu berlandaskan pada tujuan pembangunan kawasan yang inklusif, aman, memiliki ketahanan, dengan mendukung pemerintah Jakarta dalam membangun atau merenovasi fasilitas-fasilitas sosial,” ungkap Agus.
IGCN mendorong terjadinya aksi kolektif melalui kerja sama dan pelibatan para pelaku kepentingan dan peluang
kerja sama melalui pelibatan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, IGCN turut memfasilitasi dialog/diskusi
bagi anggota tentang pembangunan dan isu-isu lain; baik perusahaan lokal maupun anak perusahaan asing, mengenai penerapan Prinsip UN Global Compact. IGCN berperan sebagai fasilitator untuk pelaksanaan program Akselerasi Inovasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk Profesional Muda di Indonesia. Program yang digagas oleh UN Global Compact tersebut akan ditutup pada Global Innovation Summit pada bulan September 2023 di New York, Amerika Serikat.