Jakarta, Portonews.com – Sebagai langkah nyata dalam mendukung upaya penanggulangan pencemaran di laut dan penanganan kebakaran kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong melaksanakan Simulasi Penanggulangan Musibah Di Laut (SILAMUSDILA) Tahun 2023. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM.39 tahun 2021 yang mengubah Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM.59 tahun 2013 tentang Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan.
Simulasi ini digelar pada hari Rabu, tanggal 8 November 2023, dan melibatkan sejumlah kapal dan personil dari berbagai instansi terkait di Pelabuhan Sorong. Sejumlah aspek kunci penanggulangan musibah di laut disimulasikan, termasuk penanganan pencemaran di laut, penanggulangan kebakaran kapal, serta penyelamatan orang yang jatuh ke laut.
Menariknya, latihan ini melibatkan kerjasama aktif antara KSOP Kelas I Sorong, Komando Armada III Sorong, Lantamal XIV Sorong, Polairud Papua Barat, Distrik Navigasi Sorong, Basarnas, serta perwakilan dari Pertamina, Petrogas, dan unsur maritim lainnya. Para ahli di bidang penanggulangan musibah dan pencemaran laut turut hadir dalam simulasi ini.
Ibu Jece Julita Piris, SE, M.Si., Kepala KSOP Kelas I Sorong, memegang peran penting sebagai Mission Commander dalam latihan ini. Dilansir dari laman resmi media sosial Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Sorong, kegiatan ini juga disaksikan oleh Danlantamal XIV Sorong, Laksamana Pertama Deny Prasetyo, serta tamu undangan dari TNI, Polri, dan unsur maritim terkait.
Menyampaikan komentarnya, Bapak Aprianus Hangki, M.M. Tr.,M.Mar.E, Kepala Subdirektorat Penanggulangan Musibah & Pekerjaan Bawah Air Direktorat KPLP, menjelaskan bahwa tujuan simulasi ini adalah untuk memastikan kesiapan dan kerjasama antarunsur maritim dalam menanggulangi musibah di perairan. Hal ini sangat penting, mengingat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut dan keselamatan pelayaran.
Kegiatan SILAMUSDILA 2023 adalah contoh konkret dari sinergi antara berbagai pihak dalam upaya menjaga laut Indonesia dari berbagai ancaman, serta memastikan bahwa penanggulangan musibah di laut dapat dilakukan dengan cepat dan efektif. Diharapkan, hasil simulasi ini akan menjadi dasar perbaikan dalam penanganan musibah di laut di masa depan.