Bekasi, Portonews.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari inovasi dalam pengelolaan sampah, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengumumkan kolaborasi dengan sejumlah investor untuk mengelola sampah di wilayah Kabupaten Bekasi. Hal ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah melalui Refused Derived Fuel (RDF) dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang diadakan secara virtual di Command Center Diskominfosantik, Cikarang Pusat, pada Senin, 6 November 2023.
“Untuk penanganan sampah di Kabupaten Bekasi, saat ini sudah ada lebih dari lima investor sudah melaksanakan feasibility study. Setelah selesai studi kelayakan, nanti kita akan tenderkan mana yang paling murah investasinya, dari sisi biaya pengolahan,” katanya.
Dani juga menekankan bahwa penanganan sampah di Kabupaten Bekasi tidak dapat lagi dilakukan dengan cara konvensional, yaitu dengan menumpuknya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.
“Bersama dengan itu, karena wilayah Kabupaten Bekasi juga sangat luas, sangat tidak efisien kalau sampah- sampah dari berbagai wilayah ini ditumpuk di satu titik yakni di Burangkeng,” imbuhnya.
Oleh karena itu, solusi yang ditemukan adalah dengan mencari teknologi yang dapat mengubah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat.
Dilansir dari laman bekasikab, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Syafri Donny Sirait, menjelaskan bahwa teknologi pengelolaan sampah yang dapat diadopsi beragam, termasuk Pembangkit Listrik tenaga Sampah (PLTSa), Refuse Derived Fuel (RDF), dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Namun, yang paling penting adalah efisiensi penggunaan anggaran dalam pelaksanaan program ini, karena seluruh biaya akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sekarang sudah ada delapan calon investor, dengan metode pengelolaan masing- masing, saat ini kita welcome,” katanya.
Proses seleksi investor akan diatur dalam kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dan Badan Usaha, dengan salah satu tahapannya adalah pembuatan Pra Feasibility Study (Pra FS). Studi tersebut akan segera dilakukan dan kemungkinan akan dilelang dalam waktu dekat, dengan harapan dapat memulai pelaksanaan program ini pada tahun mendatang.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap dapat mengatasi permasalahan pengelolaan sampah dan menciptakan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam menjaga kebersihan dan kualitas lingkungan di Kabupaten Bekasi.