Jakarta, Portonews.com – Selama empat hari terakhir, Brigade Pengendalian Karhutla KLHK telah memberikan bantuan dalam menangani kebakaran di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Rawa Kucing Kota Tangerang. Manggala Agni, yang merupakan unit tergabung dalam upaya ini, telah menerapkan sistem injeksi guna mempercepat proses pemadaman. Keberadaan Manggala Agni ditujukan untuk memperkuat tim penanganan yang sebelumnya terdiri dari regu pemadam dari Dinas LH, Dinas PUPR, Damkar, BPBD, Satpol PP, TNI, POLRI, dan BNPB.
Sebanyak 28 personel Manggala Agni, terdiri dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sulawesi dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, telah turut serta dalam upaya pemadaman ini. Tim ini sebelumnya telah memberikan bantuan dalam pemadaman di TPA Suwung di Bali pekan lalu.
Pada tanggal 23 Oktober 2022, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Laksmi Dhewanthi, saat meninjau upaya pemadaman di TPA yang berjarak dua kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menjelaskan bahwa meskipun tugas utama Manggala Agni adalah menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), namun atas perintah Menteri LHK, mereka membantu penanganan di TPA Rawa Kucing secara profesional, mengingat kesuksesan mereka dalam pemadaman di TPA Suwung di Bali sebelumnya.
“Pengalaman Manggala Agni perlu ditularkan agar bisa direplikasi kepada tim pemadam lainnya. Manggala Agni sebagai tim perbantuan harus melakukan knowledge transfer teknik pemadaman lahan, seperti teknik injeksi dan pembasahan yang biasa dilakukan pada pemadaman karhutla di lahan gambut,” jelas Laksmi.
Laksmi juga menekankan pentingnya penyesuaian teknik pemadaman dengan kondisi lapangan dan koordinasi dengan tim penanganan lainnya dalam satgas agar pemadaman berjalan efektif.
“Pemadaman terus dilakukan dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja. Perhatikan arah angin, kondisi asap dan potensi bahaya lainnya. Jaga kesehatan dan selalu semangat,” pesan Laksmi Kepada para petugas Manggala Agni di lokasi kebakaran.
Pemerintah Kota Tangerang melaporkan bahwa TPA seluas 35 hektar ini telah mengalami kebakaran sejak Jumat, 20 Oktober 2023, dan sekitar delapan puluh persen dari luas TPA tersebut telah terkena dampak kebakaran. Upaya penanggulangan terus dilakukan, dan Manggala Agni berhasil memadamkan sebagian area barat-selatan dengan pasokan air pemadaman dari Sungai Cisadane.