Pasuruan, Portonews.com – Air Sungai Wrati di Pasuruan, Jawa Timur, tiba-tiba berubah warna kemerahan pada Jumat pagi (6/1). Warga yang mengetahui perubahan warna sungai itu mencurigai bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh aliran limbah pabrik yang masuk ke sungai tersebut.
Kepala Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Gufron, mengungkapkan kekecewaannya atas peristiwa ini, mengingat warga telah bersusah payah menjaga kebersihan sungai tersebut.
Ketua Forum DAS Wrati, Henry Sulfianto, juga merasa kesal karena peristiwa ini. Ia menduga bahwa limbah cair pabrik di Kecamatan Gempol yang menjadi penyebab perubahan warna sungai tersebut.
Henry meminta agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pabrik yang diduga mencemari Sungai Wrati.
Fenomena ini telah dilaporkan ke media Dinas Lingkungan Hidup dan Polres Pasuruan. Sungai yang berubah warna tersebut berada di wilayah Desa Cangkringmalang, Kedungringin, Kedungboto, Kecamatan Beji, serta Kelurahan Tambakan, Kecamatan Bangil.
Sejumlah warga yang melihat perubahan warna Sungai Wrati tersebut mengaku terkejut dan tidak percaya. Mereka mengaku bahwa sungai tersebut selama ini terlihat jernih dan sehat.
Salah seorang warga, Sugeng, mengungkapkan keprihatinannya terkait peristiwa ini. Ia merasa khawatir jika perubahan warna sungai tersebut tidak segera diatasi, maka akan membahayakan kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tersebut.
“Kami sangat khawatir dengan peristiwa ini. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan sungai kami.
Kami tidak ingin jika kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar sini terancam,” ujar Sugeng kepada media.
”Sejak dulu Sungai Wrati tercemar. Tapi, waktu kemarau seperti saat ini, kondisinya semakin mengkhawatirkan. Hitam pekat dan memunculkan bau menyengat,” kata Najib Setiawan, anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, pihak pabrik yang diduga terkait dengan peristiwa ini belum memberikan tanggapan resmi. Namun, sejumlah sumber di media menyebutkan bahwa pabrik tersebut telah ditutup sementara oleh pihak berwenang.
Penyelidikan terkait peristiwa ini masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.