Jakarta, Portonews.com-Tetra Pak meluncurkan pendekatan terpadu untuk mendorong transisi menuju sistem pangan yang lebih aman, berkelanjutan, dan tangguh, dengan memanfaatkan peranan perusahaan yang terdepan dalam industri pengolahan dan pengemasan makanan untuk segera menciptakan perubahan.
Hal ini semakin memperkuat peran perusahaan dalam ’Global Dairy Processing Task Force’, sebagai bagian dari inisiatif ikllim ’Pathway to Dairy Net Zero’ , yang bertujuan untuk mengeksplorasi sistem maupun teknologi inovatif yang diperlukan guna menurunkan emisi gas rumah kaca dalam pengolahan produk susu.
“Transformasi sistem pangan sangat penting untuk masa depan yang berkelanjutan. Saat ini, sistem-sistem ini tidak efisien dan tidak berkelanjutan, bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga emisi gas rumah kaca (GRK) global, sementara sepertiga makanan yang diproduksi hilang atau terbuang,” kata Charles Brand, Executive Vice President for Processing Solutions & Equipment, Tetra Pak, dalam keterangan yang diterima PORTONEWS, (14/12/2023).
Sistem pangan juga gagal memenuhi kebutuhan manusia, dengan 9% populasi dunia mengalami kelaparan dan 30% mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Selain itu, rantai nilai pangan mendorong deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati, dan diperkirakan menjadi hal kedua yang paling penting untuk mengatasi perubahan iklim setelah energi.
“Kita tidak dapat menghentikan produksi pangan, namun kita dapat mengubah sistem-sistem ini agar lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Tetra Pak telah mengidentifikasi empat jalur utama untuk mempercepat transformasi sistem pangan. Perusahaan juga telah menetapkan roadmaps dan target terukur untuk masing-masing langkah tersebut yang sejalan dengan transisi penting untuk transformasi pangan dan lahan yang diusulkan oleh Food and Land Use Coalition.
Berikut adalah empat jalur utama Tetra Pak:
Mendukung transisi menuju produk susu yang menduung berkelanjutan, dengan menangani dampak lingkungan dari pengolahan susu, sekaligus mendukung produktivitas, profitabilitas, dan mata pencaharian petani kecil.
Berinovasi untuk sumber makanan baru, salah satunya dengan melakukan diversifikasi protein alternatif, guna melengkapi susu maupun sumber protein hewani lainnya.
Mengurangi kerugian dan pemborosan makanan dengan mengembangkan teknologi pengolahan makanan yang membantu mengurangi limbah makanan selama produksi, termasuk solusi baru untuk mengubah produk sampingan bernilai rendah yang akan terbuang menjadi produk bernilai tambah. Solusi pengemasan aseptik memegang peranan penting dalam mengurangi limbah makanan dengan menjaga produk yang mudah rusak tetap aman lebih lama tanpa proses pendinginan atau konsumsi energi tambahan.
Meningkatkan akses terhadap nutrisi yang aman melalui pengemasan makanan yang berkelanjutan, dengan merancang dan menerapkan solusi pengemasan makanan berkelanjutan yang menjaga kualitas makanan dan meningkatkan akses terhadap makanan yang aman.
Pengumuman ini bertepatan dengan peluncuran whitepaper Tetra Pak, bekerja sama dengan EY Parthenon, yang mengkaji persyaratan utama sistem pangan untuk mempertahankan keberlanjutan manusia dan planet ini dengan lebih baik pada tahun 2040.
“Di Tetra Pak, kami tidak hanya membuat janji; kami mendorong agenda transformatif, berdasarkan basis bukti yang kuat. Kami menjawab panggilan untuk keterlibatan sektor swasta dengan menunjukkan ambisi dan rencana strategis kami tentang bagaimana kami akan mewujudkannya. Melalui ajang COP28, dan seterusnya, kami bangga dapat bekerja sama dengan para pemangku kepentingan pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan industri, pelanggan, dan para pemimpin opini untuk membantu mentransformasi sistem pangan dan mendorong kemajuan pangan,” pungkas Charles Brand.