Bangkalan, Portonews.com – TPS Junok, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Jawa Timur – Sebuah penemuan limbah medis di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Junok, Bangkalan, Jawa Timur pada Selasa (21/2/2023) mengejutkan masyarakat setempat. Limbah berbahaya dan beracun (B3) yang berisikan kantong darah bertulisan ‘HIV’ ditemukan oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan yang langsung membawanya ke kantor DLH Bangkalan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Baku Barbahaya dan Beracun (B3) DLH Bangkalan, Yudistoro menjelaskan bahwa limbah medis tersebut terbungkus dua plastik besar warna kuning. “Kemarin ditemukan sama petugas kebersihan kami, sebanyak dua plastik berukuran besar warna kuning,” kata Yudis.

Yudistoro merasa kaget atas laporan dari petugas lapangan terkait penemuan sampah yang berserakan di TPS.
“Kami merasa kaget, karena sampah medis itu tidak boleh dibuang sembarang,” Jelas dia
Menurut dia, seharusnya Tenaga Kesehatan (Nakes) bekerja sama dengan pihak ketiga, sehingga sampah itu tidak dibuang sembarangan sepertinyang terjadi saat ini.
“Kalau sampah medis dibuang sembarang khawatir menjadi lahan penyakit bagi penduduk sekitar,” Papar dia
Meneurut dia, sampah medis yang berhasil dibungkus dengan kantong pelastik dikirim ke RSUD Syarifah Ambami Rato ebuh untuk melakukan pemeriksaan.
“Terdapat dua kantong pelastik, belum lagi yang terbawa kendaraan truk sampah ke TPA,” ujar dia
Ditanya soal sumber dari sampah medis itu, dia mengaku tidak bisa memastikan.
“Saya tidak bisa memastikan tapi yang pasti kami kirim ke RSUD,” terang dia
Seperti dilansir detikJatim Ketua PMI Cabang Bangkalan, Sa’ad As’jari meminta maaf atas kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pembuangan limbah B3 tersebut terjadi secara tidak sengaja dan tercampur dengan limbah biasa dari instansinya. “Kami meminta maaf atas keteledoran ini, hal itu terjadi dengan tidak sengaja karena terikut dengan buangan sampah biasa,” jelas Sa’ad.
Menanggapi temuan tersebut, DLH Bangkalan langsung berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan untuk menyerahkan limbah medis tersebut. Yudis tidak bisa memastikan apakah kantong darah yang bertuliskan HIV itu bekas dari penderita HIV atau bukan.
Penemuan limbah medis di TPS Junok, Bangkalan ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah medis yang baik dan benar masih menjadi masalah di sejumlah instansi. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan masyarakat jika limbah medis tersebut tidak ditangani dengan benar.
Menanggapi hal tersebut, seorang tokoh masyarakat menyampaikan, “Penanganan limbah medis yang kurang baik dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Kami berharap agar pihak terkait dapat memastikan keamanan dan kualitas layanan kesehatan di wilayah ini.”
PMI Bangkalan sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah medis juga berkomitmen untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi sistem pengelolaan limbah medis di wilayah tersebut. Sa’ad mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi demi mencegah hal serupa terulang.
“Pengelolaan limbah B3 kami lakukan bekerja sama dengan pihak ketiga, bahkan untuk MoU terbaru kerja sama hingga akhir tahun ini,” ujarnya.