Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) gelar Workshop on The Maritime Single Window di Semarang, Selasa (31/10), sebagai bagian dari upaya pencalonan kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2024-2025. Workshop ini juga bertujuan untuk mendorong pertukaran informasi elektronik di pelabuhan dan meningkatkan efisiensi transportasi laut.
Dalam sambutannya, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menekankan pentingnya distribusi logistik melalui moda transportasi laut dalam perekonomian Indonesia. Lancarnya aliran logistik antar-pelabuhan adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang stabil, bahkan dapat mengurangi disparitas harga hingga 12,18% pada tahun 2022. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan telah menerapkan Maritime Single Window (Inaportnet) sejak 2016 untuk meningkatkan efisiensi di pelabuhan.
Capt. Antoni menyatakan, “Pemerintah terus berupaya menghilangkan hambatan dan melakukan digitalisasi untuk mengurangi biaya logistik serta meningkatkan kinerja pelabuhan dengan menerapkan Maritime Single Window (Inaportnet) di 260 pelabuhan pada tahun 2023.” Hal ini akan membuat seluruh pelabuhan di Indonesia terintegrasi penuh dengan Maritime Single Window melalui Inaportnet.
Upaya ini sejalan dengan Komite Fasilitasi IMO yang mengadopsi amandemen Facilitation (FAL) Convention untuk memastikan pertukaran data elektronik di pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia. Amandemen ini akan berlaku mulai 1 Januari 2024, yang mewajibkan pemerintah untuk menggunakan sistem satu jendela (single window) untuk pertukaran informasi elektronik di pelabuhan.
Selain itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menekankan pentingnya keanggotaan Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Pemilihan anggota dewan selanjutnya akan dilakukan dalam Sidang Majelis IMO ke-33 pada November-Desember 2023.
Workshop ini juga dihadiri oleh pejabat senior dari 11 negara dan merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk membantu negara-negara sahabat dalam implementasi Maritime Single Window. Dengan demikian, Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya dalam IMO dan meningkatkan efisiensi di pelabuhan sebagai langkah menuju visi menjadi poros maritim dunia.