Surabaya, Portonews.com – Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, secara resmi mengawali uji kapal canggih terbaru yang dimiliki oleh TNI di alur Dermaga Madura Ujung, Koarmada II Surabaya. Acara Sailing Pass ini menandai langkah maju dalam upaya penguatan kemampuan pertahanan laut Indonesia.
Dalam uji kapal ini, dua kapal canggih hasil rencana pembelian yang dikonseptualisasi oleh Kasal Laksamana TNI Ade Supandi pada tahun 2015, akhirnya tiba di perairan Indonesia. Kedua kapal tersebut, diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732, merupakan jenis kapal pemburu ranjau yang direncanakan akan bergabung dengan Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmada II.
KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 memiliki spesifikasi yang mengesankan. Dengan panjang mencapai 61,4 meter dan lebar 11,1 meter, kapal-kapal ini memiliki bobot 1.444 ton dan dapat mencapai kecepatan maksimal 18 knot. Kecepatan jelajahnya sebesar 10 knot, serta kecepatan ekonomis 10 knot, menjadikannya kapal yang tangguh dan efisien.
Kemampuan kapal ini tidak hanya terletak pada dimensinya, melainkan juga pada peralatan-peralatan canggih yang diusungnya. Dengan empat unit lift craft dan dua unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), kapal ini mampu beroperasi dalam berbagai kondisi perairan. Bahan dasar baja non-magnetik serta penggerak motor mesin elektrik membantu mengurangi kemagnetan dan kebisingan, menjadikannya kapal yang sangat efektif dalam tugas-tugasnya.
Salah satu inovasi yang menarik adalah kehadiran Autonomous Underwater Vehicle (UAV) yang membantu mendeteksi dan mengidentifikasi kontak di dalam air. Kapal juga dilengkapi dengan Unmanned Surface Vessel (USV) yang berfungsi membersihkan dan menyapu ranjau dari permukaan laut. Tidak ketinggalan, Platform Remotely Operated Vehicle (ROV) dan peralatan sonar bawah air turut disematkan untuk mendeteksi ancaman dari perairan dalam.

Kehadiran kedua kapal ini diharapkan dapat mengatasi masalah ranjau laut peninggalan perang dunia kedua yang masih tersebar di perairan Indonesia. Dengan teknologi mutakhir dan kemampuan yang luar biasa, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 akan berperan penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan maritim Indonesia.
Dalam acara Sailing Pass ini, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 tidak sendirian. Mereka didampingi oleh sejumlah kapal lainnya seperti KRI Kapak-625, KRI Panah-626, KRI Kerambit-627, KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, KRI Golok-688, serta beberapa kapal tempur lainnya. Dalam satu kesatuan yang kuat, mereka siap menjalankan tugas mulia dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
Komandan pertama KRI Pulau Fani-731, Letkol Laut (P) Mufianto Machfud, dan Komandan KRI Pulau Fanildo-732, Letkol Laut (P) Slamet Ariyadi, telah dipercayakan untuk memimpin kapal-kapal canggih ini dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan pemimpin yang berpengalaman, diharapkan kapal-kapal ini dapat beroperasi secara optimal dalam mendukung keamanan dan pertahanan Indonesia.
Uji kapal canggih ini merupakan bukti nyata komitmen TNI dan pemerintah Indonesia dalam menghadirkan teknologi terkini demi keamanan laut yang lebih baik. Dengan langkah ini, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan masa depan dan melindungi sumber daya maritim yang berharga