Jakarta, Portonews.com – Dalam acara pembukaan “Indonesia EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Conference and Exhibition 2023” yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) dan Chevron New Energies International (Chevron) menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk menginvestigasi potensi tambahan sumber daya panas bumi di beberapa daerah di Sumatera Selatan.
JSA ini mencerminkan kolaborasi antara PGE, perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, dan Chevron, perusahaan energi multinasional yang berkomitmen menyediakan energi terjangkau, andal, dan lebih bersih. Chevron, dengan keahlian dan teknologi dalam eksplorasi panas bumi, studi subsurface, pengembangan proyek, dan keunggulan operasional, bekerja sama dengan PGE yang memiliki pengalaman luas dalam mengelola panas bumi. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan nilai dan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan menyediakan energi terbarukan yang andal dan terjangkau.
Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Julfi Hadi, menyambut antusias kerja sama JSA antara PGE dan Chevron. Ia mengungkapkan, “Dengan sumber daya terbarukan yang melimpah dan lokasi geografis yang menguntungkan, Indonesia memiliki semua unsur yang diperlukan untuk menjadi sumber utama hidrogen hijau dan amonia hijau. Melalui sinergi antara PGE dan Chevron, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Kerja sama ini juga menjadi langkah awal kami untuk menjadi perusahaan dengan kapasitas 1 GW dalam dua tahun mendatang.”
Indonesia Country Manager Chevron, Wahyu Budiarto, menyatakan, “Kami telah memiliki sejarah panjang bekerja di Indonesia dan menjalin kerja sama dengan Pertamina. Indonesia telah menjadi bagian penting dari portofolio perusahaan kami selama bertahun-tahun. Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi baru yang dimiliki Chevron di bidang panas bumi untuk mengeksplorasi sumber daya energi terbarukan Indonesia bersama PGE.”
JSA ini merupakan kesepakatan keempat yang dihasilkan dari kerja sama awal antara Chevron dan Pertamina yang diumumkan di Washington, D.C. pada Mei 2022. Kesepakatan pertama diumumkan di acara B20 di Bali pada November 2022 antara Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia, dan Keppel Infrastructure, dengan tujuan menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau menggunakan energi terbarukan di Sumatera Selatan. JSA kedua ditandatangani di Houston, Texas, pada 6 Maret 2023, untuk mengkaji kelayakan teknologi carbon capture storage and carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia. Ketiga, PGE dan salah satu afiliasi Chevron di Indonesia membentuk konsorsium untuk berpartisipasi dalam tender wilayah kerja panas bumi Way Ratai di Lampung, Indonesia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, juga menjelaskan bahwa Pertamina akan memperluas kemitraan dengan perusahaan global guna mendukung bisnis rendah karbon yang diperlukan di era transisi energi. Ia menyatakan, “Kolaborasi bisnis EBT (Energi Baru Terbarukan) sangat penting untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060.” Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Kerja sama antara PGE dan Chevron melalui JSA ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sumber daya panas bumi dan proyek hidrogen hijau di Sumatera Selatan. Diharapkan kerja sama ini dapat mempercepat penggunaan energi terbarukan dan memberikan kontribusi positif bagi upaya Indonesia dalam mencapai tujuan Net Zero Emission 2060