Jakarta, Portonews.com – PT PLN (Persero) mengajak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik sebagai solusi atas menurunnya kualitas udara akibat emisi karbon dari sektor transportasi. Beralih ke kendaraan listrik tidak hanya membantu mengurangi polusi udara, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang semakin merugikan lingkungan.
Menurunkan Emisi Karbon: PT PLN (Persero) Dorong Perubahan ke Kendaraan Listrik
Rendahnya kualitas udara ini diperparah oleh siklus udara kering yang terjadi setiap Bulan Juni-Agustus. Data dari Index Standar Pencemaran Udara (ISPU) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan bahwa selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan mobilisasi rendah, terjadi penurunan emisi partikulat (PM10) dari 29,41 mg/Nm3 pada tahun 2020 menjadi 75 mg/Nm3 pada tahun 2022 setelah PPKM mulai dilonggarkan. Ini menunjukkan bahwa sektor transportasi memiliki dampak besar terhadap emisi di Jakarta, bahkan ketika pembangkit listrik tetap beroperasi.
Menanggapi isu ini, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan dukungan PLN terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi emisi melalui penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). PLN akan membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di seluruh wilayah, sebagai langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong transformasi energi nasional.
PLN juga memberikan insentif bagi masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik. Setiap pembelian kendaraan listrik roda empat akan mendapatkan layanan pemasangan home charging gratis dan diskon tarif listrik untuk pengisian daya di jam 22.00 hingga 05.00. Selain itu, infrastruktur pengisian daya umum juga telah disediakan, dengan lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa beralih ke kendaraan listrik adalah langkah strategis, karena sektor transportasi merupakan penyumbang utama emisi karbon di Indonesia. Dengan membandingkan emisi dari kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar minyak, setiap liter bahan bakar minyak setara dengan 1,2 kWh listrik, dengan emisi karbon yang lebih rendah pada kendaraan listrik. Ini berarti penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi hingga 50% emisi karbon.
PLN percaya bahwa jumlah emisi dari kendaraan listrik akan terus berkurang seiring dengan pertumbuhan energi baru terbarukan. Pada tahun 2020, sektor transportasi sendiri menghasilkan emisi sebanyak 280 juta ton CO2e. Tanpa adanya perubahan, diperkirakan emisi ini akan mencapai lebih dari 1 miliar ton CO2e per tahun pada tahun 2060.
Dengan ajakan dan dukungan dari PT PLN (Persero), masyarakat diharapkan semakin termotivasi untuk beralih ke kendaraan listrik sebagai langkah penting dalam menjaga kualitas udara dan lingkungan yang lebih baik di Indonesia