Jakarta, Portonews.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan biaya logistik, dengan tujuan untuk meringankan beban dunia bisnis. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menggaris bawahi komitmen ini melalui sebuah siaran pers yang diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia (BNI), Senin, 21 Agustus 2023.
Erick Thohir menegaskan bahwa efisiensi akan terus menjadi fokus utama pada perusahaan-perusahaan BUMN yang ia pimpin. Setelah berhasil melaksanakan serangkaian program efisiensi pada empat perusahaan Pelindo, Erick berencana untuk melanjutkan upaya serupa di sektor maskapai penerbangan.
Dalam konteks ini, ada tiga perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penerbangan, yakni Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air. Menariknya, Garuda Indonesia telah berhasil melewati masa krisisnya dan diselamatkan dari potensi pembubaran. Tindakan ini diambil dengan pertimbangan pentingnya keberadaan maskapai penerbangan bendera bagi Indonesia.
Erick Thohir melaporkan bahwa penyelamatan Garuda Indonesia melibatkan serangkaian restrukturisasi yang kompleks dan terbilang rumit dalam sejarah penyelamatan perusahaan di Indonesia. Selama proses penyelamatan Garuda Indonesia berlangsung, upaya untuk mengamankan Pelita Air juga telah disiapkan secara simultan.
Di sisi lain, Erick mengungkapkan bahwa Indonesia masih menghadapi kekurangan sekitar 200 pesawat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan. Perhitungan ini dilakukan berdasarkan perbandingan antara situasi di Amerika Serikat dan Indonesia.
Erick menjelaskan bahwa Amerika Serikat memiliki sekitar 7.200 pesawat yang melayani rute domestik. Populasi di Amerika Serikat mencapai 300 juta jiwa dengan pendapatan per kapita rata-rata mencapai USD 40 ribu. Sementara itu, di Indonesia, dengan populasi sekitar 280 juta penduduk dan pendapatan per kapita sekitar USD 4.700, seharusnya dibutuhkan sekitar 729 pesawat. Namun, saat ini Indonesia hanya memiliki 550 pesawat. Erick menjelaskan, “Jadi, masih ada keterbatasan dalam hal logistik di Indonesia.”
Erick mengemukakan pandangannya dalam acara “Indonesia Cafetalk” dengan tema “Indonesia Diaspora Network Bersama Erick Thohir”. Acara ini digelar di Cafe Kopi Kalyan dan turut dihadiri oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, serta Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, John Tjahjanto Boestami.
Erick Thohir juga mengungkapkan kemungkinan penggabungan ketiga maskapai BUMN, yaitu Pelita Air, Citilink, dan Garuda Indonesia, sebagai upaya lanjutan untuk menekan biaya operasional.
“BUMN terus menekan biaya logistik. Pelindo yang awalnya terdiri dari empat perusahaan kini menyatu menjadi satu entitas. Biaya logistik yang sebelumnya mencapai 23 persen kini berhasil ditekan menjadi 11 persen. Kami juga akan berusaha melakukan penggabungan antara Pelita Air, Citilink, dan Garuda untuk mengurangi biaya,” jelasnya.
Sebelumnya, penggabungan Pelindo secara resmi telah terlaksana, yang melibatkan empat BUMN Layanan Jasa Pelabuhan. Melalui proses tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I, PT Pelabuhan Indonesia III, dan PT Pelabuhan Indonesia IV telah melebur menjadi PT Pelabuhan Indonesia II yang menjadi entitas utama.
Pemerintah terus memberikan komitmen nyata untuk mengurangi biaya logistik di Indonesia, seiring dengan upaya restrukturisasi dan penggabungan pada perusahaan BUMN yang bergerak di sektor transportasi dan logistik. Diharapkan, langkah-langkah ini akan memberikan dampak positif bagi dunia bisnis dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan