Jakarta, Portonews.com – Dalam memperkuat posisinya di industri logistik di Indonesia, PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) meningkatkan langkah-langkah inovatif dan adaptif untuk memastikan kelangsungan bisnisnya. Salah satu wujud dari langkah tersebut adalah dengan melakukan diversifikasi bisnis layanan angkutan limbah B3 menggunakan roll off box relasi Kalimas (Surabaya) – Nambo (Jawa Barat). Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan daya jual dan nilai bisnis serta mendukung transportasi yang ramah lingkungan. Layanan ini telah dioperasikan secara reguler dengan jadwal perjalanan 2 kali dalam seminggu.
Direktur Utama KAI Logistik, Ahmad Malik Syah, menyatakan bahwa perusahaan memberikan perhatian khusus pada angkutan Limbah B3 karena merupakan layanan strategis yang memerlukan penanganan dan prosedur khusus. KAI Logistik memastikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan dalam layanan ini, terutama dalam hal transisi moda. Langkah ini sejalan dengan tagline perusahaan, yaitu “KAI Logistik ispossible”.
Sejak tahun 2018, KAI Logistik telah menyediakan layanan distribusi Limbah B3 berbasis kereta api, yang merupakan layanan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Distribusi limbah B3 berbasis kereta api, khususnya limbah B3 migas, telah memenuhi persyaratan dan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Kementerian Perhubungan RI.
“Tahun 2023, KAI Logistik menghadirkan terobosan pengangkutan dari sebelumnya hanya menggunakan kontainer, kini menawarkan pengangkutan untuk sarana lain yaitu roll off box yang umum digunakan pada moda truk. Dengan pengangkutan menggunakan roll off box, maka jenis limbah yang dapat diangkut menjadi lebih beragam sehingga mampu mendorong peralihan volume distribusi limbah B3 dengan moda yang lebih ramah lingkungan dan sudah memiliki izin yaitu kereta api. Limbah B3 dengan pengangkutan menggunakan roll off box merupakan limbah B3 kategori 2 (dua) yang bersifat delayed effect dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup, sehingga sesuai dengan aturan KLHK” tutup Malik.
Angkutan limbah B3 menggunakan roll off box ini dioperasikan secara reguler dengan setidaknya menyumbang volume angkutan sebesar 400 ton per bulan. Selain itu, angkutan ini dapat meningkatkan okupansi sebesar 25% dari total angkutan limbah B3 yang tersedia selama ini.
Dalam pola operasinya, KAI Logistik menggunakan kombinasi gerbong datar, palet, serta lashing dan terpal berspesifikasi khusus untuk menjaga keamanan angkutan. Keamanan angkutan limbah B3 juga diperkuat dengan keterlibatan tim pengamanan bersertifikasi yang terdaftar di KLHK, yang bertanggung jawab dalam pengawasan seluruh rangkaian proses operasi. Selain itu, angkutan limbah B3 berbasis kereta api ini juga dapat mengurangi waktu distribusi dari gudang awal ke gudang tujuan menjadi 18 jam, dibandingkan dengan moda jalan darat yang memerlukan waktu 25 jam.
Fokus pengembangan angkutan limbah B3 ini juga merupakan komitmen KAI Logistik dalam penerapan ESG (Environmental, Social, and Governance), terutama dalam aspek lingkungan. Perusahaan memberikan perhatian penuh pada pengelolaan limbah sebagai salah satu poin penting dalam aspek lingkungan yang berkelanjutan