Jakarta, Portonews.com-COO Auto 2000, Ivan Sadik memberikan dukungannya pada pencalonan DR. Palmer Situmorang, SH, MH sebagai Ketua Asosiasi Advokat Indonesia (AAI).
“Saya akan men-support Bang Palmer supaya Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) ini semakin Jaya,” ucap Ivan Sadik kepada wartawan, (26/5/2021).
Menurutnya Palmer memiliki relasi dan jaringan yang baik. Baik di bidang usaha dengan pengusaha-pengusaha top di Indonesia, dengan pemerintahan, teman-teman di polisi, TNI, serta birokrat yang bisa menjadi bekal Palmer memajukan AAI.
“Soal integritas tak perlu diragukan lagi,” kata Ivan yang sudah sangat mengenal DR. Palmer Situmorang, SH, MH. Calon ketua umum AAI itu punya karakter yang bagus, loyalitas sesama kawan juga sangat baik, dan rasanya di dunia advokat ini sudah mendarah daging sehingga menjadi tokoh yang cukup disegani. Ivan Sadik menganggap karakter tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh untuk menjadi ketua Asosiasi advokat Indonesia periode 2021 – 2026.
Sosok Seorang Palmer Dimata Ivan Sadik
Selain sebagai sahabat, ia juga sangat menghormati Bang Palmer. Dalam pandangannya beliau adalah sosok yang bisa menjadi pemersatu dan bisa membuat kawan-kawan di AAI lebih akrab, mampu menggerakkan organisasi dengan baik, respect terhadap kawan-kawan baik yang muda maupun senior.
“Saya rasa beliau akan mendapat dukungan yang banyak karena loyalitas sesama kawan juga beliau tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari” ucap COO Auto 2000 ini. Soal dedikasi Palmer tak perlu diragukan lagi di dunia Advokat, terutama di AAI.
Harapan
Jika terpilih nanti Ivan berharap Palmer bisa membantu bukan hanya orang-orang yang berduit untuk mendapatkan keadilan, tetapi banyak masyarakat tidak punya biaya bisa dibantu.
Ivan Sadik pun akan mengusulkan AAI bisa membangun pos-pos bantuan hukum di mana-mana. Kemudian kegiatan-kegiatan positif yang bisa dilakukan AAI untuk menambah keakraban tiap-tiap anggotanya dalam beracara di pengadilan.
Mengadakan kerja sama bukan hanya kepada lembaga-lembaga Advokat, tetapi lembaga-lembaga yang berkorelasi supaya hubungannya semakin baik dalam menciptakan keadilan, bisa saling support.
“Itu semua jadi harapan saya dan AAI ini juga bisa membawa kesejahteraan bagi anggotanya,” kata pengacara yang juga ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Katolik Parahyangan periode 2020-2023.
Ivan pun menjelaskan advokat adalah salah satu dari empat inti penegak hukum, diantaranya polisi jaksa, dan Hakim. Jadi, Advokat pilar keempat Catur Wangsa dalam penegakan hukum. Selama ini masyarakat hanya mengetahui tiga, yaitu Jaksa, Hakim, dan polisi.
Advokat ternyata juga sebagai salah satu penegak hukum sejak adanya UU Nomor 18 2003. Status APK juga penegak hukum. Sayangnya, jangankan masyarakat, diantara penegak hukum pun masih belum tentu menyadari bahwa advokat itu partner mereka dalam mengusahakan law enforcement (penegakan hukum).
Harapan Ivan Sadik dimulai dari Palmer Situmorang dan AAI bila nantinya terpilih. Bagaimana pendekatan terhadap tiga penegak hukum lain yang menjadi rekan advokat di dalam Catur Wangsa. Seperti diketahui bahwa Advokat merupakan pilar keempat penegakan hukum.
“Saya berharap Bang Palmer nantinya bisa membuat peran Advokat ini sebagai pilar membentuk keadilan di Indonesia semakin kuat. Saya rasa Bank Palmer akan melakukan kerja sama dengan tiga pilar lainnya, yaitu polisi Jaksa dan Hakim. Melakukan diskusi-diskusi hukum, kegiatan-kegiatan hukum, silaturahmi, supaya semua bisa koordinasi dengan baik, dan membuat kedudukan Advokat menjadi sejajar dengan tiga pilar lainnya,” jelas Ivan Sadik.
Persahabatan Ivan dan Palmer
Mengaku mengenal Palmer Situmorang sudah cukup lama. Dalam beberapa kali kesempatan sering bertemu. Kemudian duduk pada organisasi yang sama, PERIKSA nama organisasinya yang diketuai Bambang Soesatyo yang juga Ketua MPR RI, yakni perkumpulan pemilik izin khusus senjata api beladiri. Maka tak heran jika Ivan Sadik sering bertemu Palmer.
Tidak hanya dalam acara resmi, pertemuan sering juga dilakukan pada acara-acara pribadi yang tidak formal. Maka tak heran hubungan sahabat sudah seperti keluarga. Begitu pun ketika ingin mencalonkan diri sebagai ketua AAI, Palmer menguhubungi langsung Ivan untuk meminta paendapat. “Oh ya, sudah Bang Palmer, saya akan support,” ucapnya ketika menjawab telepon sahabatnya itu.
Namun dikala salah satu alumni di Universitas Parahyangan, Efran Helmi Juni namanya, kabarnya akan mencalonkan juga, Ivan segera menghubungi Palmer untuk mengatakan kondisi yang sebenarnya, bahwa dirinya tidak bisa support karena harus mensuport rekan satu alumni.
Bang palmer pun sangat memahami sahabatnya itu, “kata dia, saya hargai Pak Ivan nggak papa Pak Ivan jalankan saja kodratnya sebagai ketua alumni,” kata Ivan menirukan ucapan Bang Palmer.
Tetapi mungkin sudah digariskan bahwa persahabatan harus saling suport, tidak berapa lama Palmer ternyata bersatu dengan Efran, sehingga tanpa ada kendala Ivan bisa men-suport keduanya untuk naik pentas di panggung AAI.