Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar orasi pengukuhan empat profesor riset baru dari Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementan. Orasi ini merupakan orasi kelima yang digelar sesuai rujukan Peraturan LIPI No. 15 Tahun 2018.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengatakan bahwa kemajuan sektor pertanian tidak lepas dari peranan riset sains dan teknologi yang dilakukan para peneliti terbaik Indonesia.
“Kemajuan sektor pertanian ditentukan oleh hasil-hasil riset dan terapan teknologi,” katanya.
Mentan mengatakan, semua proses pembangunan pertanian di Indonesia membutuhkan peran para akademisi, para peneliti, dan profesor serta guru besar termasuk perguruan tinggi di seluruh pelosok tanah air.
Sementara itu, Keapala Balitbangtan Kementan, Dr. Ir. Fadjry Djufry M.Si menyampaikan bahwa pengukuhan empat profesor tersebut merupakan pendorong bagi untuk melakukan pembuktian lebih jauh terkait karya besarnya.
Dalam pelaksanaan orasi tersebut, Profesor Erwidodo menyatakan bahwa tantangan Indonesia ke depan akan semakin berat karena menghadapi permintaan komoditas dan produk pangan berkualitas yang terus meningkat.
Dalam kesempatan yang sama, Profesor Sabran mengatakan bahwa penggunaan teknologi dan digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumberdaya genetik tanaman.
Sedangkan Profesor Mukhli berhasil mengembangkan teknologi pupuk hayati adaptif tanah masam di lahan rawa. “Titik tumpu pengembangan formulasi pupuk hayati secara teknis adalah memanfaatkan mikroba potensial hasil eksplorasi dan seleksi di lahan rawa,” katanya.
Sementara itu, Profesor Djajadi dalam orasinya mengatakan bahwa impor tembakau dapat ditekan secara masif, serta melakukan peningkatan daya saing tembakau dalam negeri secara cepat.
Sebagai informasi, para Peneliti Ahli Utama Balitbangtan tersebut masing-masing membidangi ilmu pertanian dengan hasil riset yang cukup membanggakan. Dr. Ir. Erwidodo, MS misalnya, ia melakukan penelitian pada bidang ekonomi pertanian.
Kemudian Dr. Ir. Mukhlis, MS pada Bidang ilmu tanah, agroklimatologi, dan hidrologi. Dr. Ir. Muhamad Sabran, M.Sc pada bidang pemuliaan dan genetika tanaman, serta Ir. Djajadi, M.Sc., Ph.D pada bidang budidaya tanaman.