Jakarta, Portonews.com – Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Nanang Purus Subendro mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengatur tata cara penyelenggaraan kegiatan kurban agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurut Nanang, aturan tersebut sangat penting mengingat angka yang terpapar covid 19 semakin ganas.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengeluarkan surat edaran bernomor 8017 Tahun 2021 tentang tata cara penyembelihan hewan kurban 2021. Dalam surat edaran ini para pembeli atau penyelenggara kurban boleh memotong hewannya di luar RPH.
“Memotong hewan kurban di luar RPH sudah diizinkan dan mudah-mudahan bisa disosialisasikan lebih luas lagi, agar dalam beberapa hari ini ada kenaikan omset,” ujar Nanang dalam Forum Merdeka Barat yang digelar virtual, Senin, 12 Juli 2021.
Disisi lain, Nanang mengaku optimis dengan ketersediaan dan harga hewan kurban yang sejauh ini belum mengalami lonjakan tinggi. Namun, Nanang mengingatkan kondisi tersebut bisa berubah seiring banyaknya pembelian untuk hewan kurban lokal.
“Para peternak sapi lokal ini menunggu momen Idul Adha seperti sekarang karena selaku ada kenaikan harga untuk hewan lokal. Biasnaya sapi-sapi dari Jawa Timur seperti Madura. Ada juga dari NTT dan Bali yang cukup banyak mensuplai,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta semua penyelenggara kurban mematuhi aturan dan anjuran pemerintah yang tertuang dalam surat edaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.
“Yang pasti kita sudah merancang dimana mereka harus menyembelih dan merancang mobilitas agar tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Walaupun demikian, Mentan menjamin bahwa ketersediaan hewan kurban pada tahun ini dalam kondisi aman dan terkendali. Meski diprediksi akan terjadi penurunan akibat pandemi covid 19 berkepanjangan, namun kebutuhan dan harga masih dalam kondisi stabil.
“Intinya ada 11 kebutuhan bahan pokok yang selama ini kami jaga dan kami siapkan. Termasuk kebutuhan daging. Jadi jangan panik karena insyaallah kebutuhan daging kita aman, dimana ada 1,7 juta ekor hewan qurban yang ada di Masyarakat,” tutupnya.