Jakarta, Portonews.com-Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman, menyebut, pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang 2020 hanya mencapai 3 persen, padahal normalnya tumbuh di kisaran angka 7 hingga 9 persen. Selain pembatasan sosial, melemahnya daya beli masyarakat juga menjadi salah satu penyebabnya.
Kendati pertumbuhannya mengalami koreksi, industri mamin juga terbukti tahan banting. Ketika ekonomi nasional mengalami kontraksi hingga -5,32% pada kuartal II (April-Juni 2020), industri makanan dan minuman masih bisa tumbuh 0,22%.
Jumlah ini kian meningkat pada kuartal III (Juli-September 2020). Ketika kontraksi menginjak angka -3,49%, angka pertumbuhan bertambah hingga 0,66%. Tingginya kebutuhan masyarakat akan beberapa kategori pangan seperti susu, makanan beku, bumbu-bumbu serta makanan instan seperti mie, sereal dan pasta turut menjadi penunjangnya.
Memasuki tahun 2021, pertumbuhan industri mamin diprediksi dapat tumbuh lebih baik lagi. Dengan berlangsungnya era kenormalan baru dan penemuan vaksin, Gapmmi memperkirakan pertumbuhan industri mamin pada 2021 akan tumbuh sebesar 5 hingga 7 persen.
Tentu saja hal ini menjadi momentum bagi pelaku industri untuk bangkit dan mengejar ketertinggalannya. Terlebih, pandemi juga seolah memaksa pelaku usaha melakukan transformasi digital dengan lebih cepat demi mencapai pertumbuhan bisnis yang diharapkan.
Dongsung Food, sebuah perusahaan makanan asal Korea Selatan yang memproduksi dan mendistribusikan beberapa produk pangan seperti mie, kue beras dan saus adalah salah satu contohnya. Sejak 2004, memutuskan menerapakan digitalisasi manajemen berteknologi ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis cloud, tahun 2010 berhasil mendebutkan penjualan sebesar 32,4 miliar won, naik lima kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
ERP besutan SystemEver yang tak lain berasal dari perusahaan teknologi terkemuka di Korea Selatan, Younglimwon Softlab, dipilih Dongsung Food karena terbukti handal dalam menciptakan teknologi yang terintegrasi dan mudah penggunaanya. Diantara kecanggihan teknologi ERP – SystemEver adalah adanya fitur “Visual K-Process Map” yang simple, dan mudah digunakan.
Lee Yong-taek, CEO Dongsung Food mengakui ERP-SystemEver mampu mengintegrasikan berbagai komponen operasional manajeman perusahaannya secara komprehensif dan sistemik, sehingga masing-masing bagian bisa terkontrol dan termonitor dengan cermat.
“ERP memang bukanlah sebuah pilihan, melainkan merupakan solusi tepat yang diterapkan dalam manajemen perusahaan yang ingin melesat maju. Dengan keakuratan data, Systemever membantu pelaku bisnis merespons lebih cepat sekaligus memprediksikan keputusan bisnis strategis,” papar Lee Young-taek.
Adanya sistem yang saling terintegrasi, mempermudah bagi pelaku bisnis mereview data biaya, laba, rugi dan profitabilitas dengan lebih jelas, termasuk memantau laporan bisnis secara real time. Dengan begitu, kebijakan perusaaan pun dapat lebih mudah dibuat. “ERP SystemEver membantu kami dalam mendapatkan kepercayaan dari customer dan para mitra kami,” tandasnya.
Hadir di Indonesia sejak 2017, Systemever, siap menjadi mitra solusi manajemen pelaku bisnis enterprise dalam 3 jenis produk layanan yang bernama Systemever i-Series, yakni i1 (bidang manajemen akuntansi), i5 (distribusi perdagangan) dan i7 (industri manufaktur). Dengan investasi yang terjangkau bagi pelaku bisnis makanan dan minuman skala medium enterprise, SystemEver dapat diandalkan untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif berorientasi hasil.
“Kami berharap teknologi manajemen terpadu ERP SystemEver bisa membantu pelaku bisnis UKM di Indonesia tumbuh melesat. Pengalaman panjang kami selama 28 tahun di Korea, Cina, Vietnam, Jepang dan Indonesia menjadi kekuatan bagi kami untuk terus beradaptasi sesuai dengan tren yang berkembang dan karakter social budaya masyarakat, “papar CEO Younglimwon Softlab. Young-Beam Kwon
Teknologi ERP berbasis cloud yang dirancang SystemEver Indonesia menurut Young-Beam Kwon menjadi inti dari infrastruktur perusahaan di era baru yang berorientasi pada hasil yang dicapai secara kolaboratif antar departemen terkait
“Dengan ERP memungkinkan integrasi penuh aktivitas operasi bisnis dan sistem infomasi yang berjalan di setiap lini manajemen secara real time,” tambahnya.