Turki, Portonews.com-Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara Muslim untuk menghentikan pertempuran terburuk antara Israel dan militan Gaza dalam beberapa tahun, dengan mengatakan Turki akan mendukung inisiatif PBB untuk mengakhiri kekerasan.
Mengulangi tuduhan bahwa tindakan Israel di Yerusalem dan Gaza menunjukkannya sebagai “negara teroris”, Erdogan mengatakan dia telah membahas konflik tersebut dengan para pemimpin atau pemerintah dari 19 negara.
“Kami mengundang setiap negara bagian dan setiap lembaga, terlepas dari keyakinan dan asal mereka, untuk bertindak secepat mungkin melawan serangan Israel,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir dari Reuters, (14/5/2021).
Israel menghantam Gaza dengan tembakan artileri dan serangan udara pada hari Jumat, menewaskan 13 orang termasuk tiga anak-anak, kata pejabat kesehatan setempat, saat menargetkan terowongan militan Palestina untuk mencoba menghentikan serangan roket yang terus-menerus di kota-kota Israel.
Setidaknya 122 orang, termasuk 51 wanita dan anak-anak, tewas dalam beberapa hari serangan di Gaza, kata pejabat medis Palestina. Delapan orang telah tewas di Israel.
Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza melancarkan serangan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
“Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan perdamaian dan ketenangan di Yerusalem,” ujar Erdogan.
Dia mengatakan 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam, yang menyebut dirinya sebagai suara kolektif dunia Muslim, harus bertindak. “Jika tidak segera diambil sikap yang konkrit dan efektif, maka akan dianggap telah disangkal keberadaannya,” pungkasnya.