Penemuan cadangan minyak baru melalui pengeboran sumur eksplorasi hidayah-1 yang dilakukan Petronas Cagliari North Madura II Ltd, di wilayah kerja North Madura II, membawa angin segar dan darah baru bagi masadepan industri hulu migas di Indonesia. Penemuan cadangan minyak baru di utara madura tersebut diharapkan mendorong dan menjadi pemicu perusahaan-perusahaan minyak nasional dan international untuk melakukan eksplorasi di Indonesia, apalagi harga minyak dunia berdasarkan data WTI terus mengalami kenaikan sejak Januari – Februari 2021 atau dikisaran 60 dollar US.
Pengeboran minyak sendiri padahal baru dilakukan selama 57 hari atau sejak tanggal 7 Januari 2021. Temuan cadangan minyak ini memang tidak terlalu besar atau sekitar 2.100 barel minyak per-hari (BOPD), namun menurut Petronas, kandungan minyak memiliki kualitas yang baik. Hasil temuan ini akan dievaluasi lebih lanjut oleh SKK Migas dan Petronas untuk mengetahui besarnya potensi cadangan minyak.
Deputi perencanaan SKK Migas, Jaffe A. Suardin dalam keterangan persnya mengatakan penemuan cadangan minyak ini adalah penemuan yang sangat menggembirakan setelah sebagian besar temuan eksplorasi KKKS dan SKK Migas berupa gas.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) dan Petonas tentu sangat happy dengan penemuan cadangan minyak baru, mengingat target 1 juta barrel di tahun 2030 merupakan target yang harus dicapai untuk memenuhi Kebutuhan minyak di dalam negeri dan memperkecil import minyak Indonesia.
Dari temuan cadangan minyak oleh Petronas di selat madura ini, penulis melihat 5 (lima) catatan penting yang berdampak langsung maupun tidak langsung. yang pertama adalah temuan ini diharapkan jadi motivasi baru bagi perusahaan-perusahaan minyak nasional maupun international yang memiliki wilayah kerja atau WK di Indonesia bahwa eksplorasi harus dilakukan segera untuk menemukan cadangan minyak baru.
kedua adalah penemuan menjadikan credit point tersendiri bahwa Indonesia masih memiliki potensi minyak. Yang ketiga adalah penemuan minyak oleh Petronas ini hendaknya menjadi cambuk bagi Perusahaan minyak nasional tidak hanya Pertamina sebagai tuan rumah perusahaan minyak nasional untuk segera bangkit dan melakukan eksplorasi yang masif dan agresif agar ada temuan cadangan minyak baru lagi, sehingga Perusahaan minyak nasional kita tidak semakin tertinggal oleh Petronas.
Catatan keempat adalah penemuan cadangan minyak ini diharapkan bisa jadi pemicu investor baru agar tertarik melakukan investasi minyak dan bumi, tentu dengan stimulus dan kemudahan berinvestasi yang harus diberikan oleh SKK Migas dan kementrian ESDM.
Dan yang kelima dan tidak kalah pentingnya adalah, penemuan minyak oleh Petronas di pulau Madura, tentu juga harus berdampak pada masyarakat sekitar. Secara ekonomi atau menimbulkan multiplier effect bagi warga dan pemerintah daerah di Pulau Madura khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. SKK Migas dan Petronas Cagliari North Madura II Ltd harus bahu membahu agar tidak timbul permasalahan baru di masyarakat dengan cara melakukan Pendekatan untuk semua stake holder, termasuk dengan memperhatikan kehidupan nelayan sekitar. Ini menjadi pentring agar eksplorasi tidak terganggu oleh hal-hal sosial.
Menurut penulis, sumber daya fosil yang menghasilkan minyak saat ini masih memegang peranan penting bagi Perkembangan ekonomi sebuah negara, bahkan hingga 10 tahun kedepan. upaya mengganti energi fosil dengan energi baru terbarukan atau energi listrik patut juga kita dukung tampa mengesampingkan energi fosil, mineral dan batubara sebagai sumber energi utama saat ini.
Semoga penemuan minyak oleh Petronas Cagliari North Madura II Ltd terus akan diikuti oleh perusaah minyak atau KKKS lain dengan menemukan cadangan minyak baru sehingga Produksi minyak Indonesia mengalami kejayaan kembali dengan lifting diatas 1 juta barrel oil per day (BOPD) seperti yang terjadi pada tahun 1980 an,Wallahu A’lam Bishawab.