Jakarta, Portonews.com – Pertamina sigap menanggulangi sekaligus memadamkan kebakaran yang menghanguskan tanki minyak di Balongan. Selain itu BUMN energi ini juga sigap mengamankan pasokan BBM nasional, sehingga gejolak kekurangan pasokan tidak terjadi. Demikian salah satu pernyataan Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch dalam diskusi virtual bertajuk ‘Terbakarnya Tanki Balongan, Pasokan BBM Aman’ yang diselenggarakan oleh Energy Watch, bekerjasama dengan APEI dan Ruang Energi, Kamis (1/4/2021).
Diketahui, Tanki T301 Kilang RU VI Balongan milik PT Pertamina (Persero) dilalap api sejak Senin dini hari (29/3/2021) di Balongan, Indramayu, Jawa Barat (Jabar).
“Diantara 70 lebih tangki minyak hanya 4 tangki yang mengalami kebakaran, dampaknya sekitar 7 persen dari total kapasitas kilang Balongan yang terbakar akibat insiden kemarin. Saya rasa, Pertamina sudah cukup responsive atas kejadian yang menimpa saat ini. Salah satunya yaitu termasuk evakuasi masyarakat di sekitar kilang minyak, penangangan para korban,” kata Mamit.
Dia menyebut, Pertamina juga patut diapresiasi karena sudah melakukan trauma healing di posko pengungsian pada anak-anak yang tinggal di sekitar kilang Balongan.
“Pertamina saat ini dinilai sudah lebih responsibility. Saya menghimbau masyarakat jangan panik karena apa yang dikhawatirkan tidak terjadi. Masyarakat harus tahu, bahwa Pertamina saat ini siap dalam kondisi apapun,” katanya.
Mamit mengungkapkan kepada seluruh pihak untuk membiarkan tim investigasi bekerja. Masyarakat diminta untuk tidak berasumsi terhadap penyebab kebakaran tersebut, agar hal itu tidak menimbulkan opini liar yang justru menimbulkan kepanikan.
“Dan saya kira untuk penyebab kebakaran kilang, kita tidak perlu berspekulasi karena sekarang sedang dilakukan investigasi oleh internal dan aparat penegak hukum,” tegasnya.
Hal senada juga diutarakan oleh politisi Partai Hanura, Inas N Zubir. Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak panik dan termakan berita bohong (hoax) soal pasokan BBM Pertamina yang terganggu akibat Tanki T301 di Kilang RU VI Balongan terbakar awal pekan kemarin.
Inas yang juga pernah bertugas di Komisi VII DPR-RI itu mengaku mengetahui betul bahwa sistem rantai pasok Pertamina sudah sangat baik. Pertamina disebutnya telah melakukan mitigasi risiko dengan baik, sehingga ‘shut down’ yang terjadi pada Kilang Balongan, bisa di Back-Up dari Kilang lainnya, salah satunya dari Kilang RU IV Cilacap dan juga dari Tanki Plumpang, Jakarta Utara.
“Pertamina juga memiliki sistem supply chain yang baik, Pertamina memiliki infrastruktur rantai suplai yang sangat kompleks dan baik. Ini hal yang patut diketahui oleh masyarakat luas. Jadi, masyarakat jangan lagi percaya pada isu yang menyebutkan akibat kebakaran tangki minyak berdampak terhadap ekonomi nasional,” ujar Inas.
Menurut Inas, masyarakat harus percaya bahwa Pertamina sudah dengan baik melakukan mitigasi risiko. Ia meyakini, terganggunya pasokan dari Kilang Balongan tidak akan mempengaruhi pasokan BBM secara nasional.
“Berkaitan dengan kebakaran mengganggu atau tidaknya pasokan BBM untuk Jakarta, masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu pusing karena kilang minyak di Plumpang, Jakarta Utara juga menampung BBM import dari Singapura,” tandasnya.
Trauma healing
Kebakaran yang menimpa tanki Pertamina ternyata juga berdampak pada anak-anak yang berada di sekitar area kilang dan mengungsi di lokasi pengungsian. Karenanya para pekerja milenial PT Pertamina dari Refinery Unit VI Balongan pun melakukan trauma healing terhadap anak-anak yang sedang berada di pengungsian, akibat terimbas kebakaran Tanki Balongan.
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto dalam keterangannya mengatakan, para pekerja milenial Pertamina itu mengajak bermain anak-anak di pengungsian.
“Selain menghilangkan trauma, harapannya anak-anak juga tetap ceria dan gembira sekaligus memberikan edukasi kepada anak-anak,” ujar Agus.
Agus menambahkan, lebih dari 10 pekerja milenials yang menjadi relawan dan memberikan trauma healing kepada anak-anak. Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak bergerak dan bermain agar dapat menghirup udara segar di pagi hari.