Jakarta, Portonews.com – Berita soal kerusakan mesin (mati mesin) kapal oil tanker yang dialami kapal MT. Seaborne Petro berbendara Indonesia yang tengah dalam perjalanan menuju Pelabuhan Arjuna, Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (26/5/2021), mendapat respon dari PT Pertamina International Shipping (PIS) subholding dari PT Pertamina (Persero).
Menurut Roberth MV Dumatubun,
Manager Communication & Relation Shipping PIS, kapal MT. Seaborne Petro posisinya saat ini sedang off hire karena docking.
“Jadi bukan sedang dalam employment-nya PIS. Dan dengan kondisi tersebut menjadi tanggungjawab/operasional pemilik,” kata Roberth pada Portonews, Jumat (28/5/2021) di Jakarta.
Seperti diberitakan, pihak patroli Keamanan dan Keselamatan Maritim yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan cq. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban sigap memberikan pertolongan dan pengamanan kapal oil tanker yang mengalami kerusakan mesin (mati mesin). Kapal tersebut adalah MT. Seaborne Petro berbendera Indonesia yang tengah dalam perjalanan menuju Pelabuhan Arjuna, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021).
Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt. Handry Sulfian mengungkapkan kapal MT. Seaborne Petro berangkat dari Pelabuhan Belawan dan mengalami insiden mati mesin di wilayah Perairan Tanjung Berakit, Kepulauan Riau.
“Kami mengirimkan kapal patroli KN Rantos P210 untuk melakukan pertolongan dan pengamanan,” kata Handry, Kamis (27/5/2021).
Handry mengungkapkan, semula pihaknya menerima informasi terkait adanya kapal yang berlabuh jangkar di sekitar wilayah Tanjung Berakit. Kemudian diketahui kapal tersebut melakukan lego jangkar karena mengalami kendala pada mesin induk.
“Kapal Patroli KN Rantos P210 tiba di lokasi hari Rabu (26/5/2021) pukul 16.00 WIB, dan benar terdapat 1 (satu) unit kapal sedang melakukan lego jangkar 8 mill dari bibir pantai Tanjung Berakit,” ungkapnya.
Setibanya di lokasi, Komandan Patroli KN.Rantos – P.210, Gundhi Wibowo melaporkan data dan kondisi kapal tersebut melalui komunikasi radio VHF di chanel 16 dan 71.
MT. Seaborne Petro merupakan kapal oil tanker berukuran GT 57.315 dengan jumlah Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 31 orang termasuk Nakhoda.
“Kapten kapal bernama Jovike F Tumbuwun memutuskan melakukan urgensi lego jangkar karena telah terjadi kerusakan pada mesin induk,” ungkapnya.