PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Ada Apa dengan Kebakaran Kilang Balongan?

Oleh : Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI)

by Sofyan Badrie
Senin, 29 Maret 2021 14:06
Ada Apa dengan Kebakaran Kilang Balongan?
769

Hari ini tanggal 29 Maret 2021, Jam 00.45 am telah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan 4 tangki besar penyimpanan hasil olahan berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina di kilang Balongan. Akibat peristiwa ini jatuh korban. Tidak sedikit. Ada yang mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.

Refinery Unit (RU) VI Balongan atau Kilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang Balongan ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

Kegiatan bisnis utama kilang ini adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia. Bahan baku yang diolah di kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.

Sementara, isunya kebakaran 4 tangki yang berisi produk BBM berupa gasoline dikarenakan oleh sambaran petir, dimana hal itu agak sangat tidak masuk akal karena harusnya sudah menyiapkan fasilitas anti petir di kilang dan tanki BBM dan minyak mentah. Bahkan harus selalu melakukan inspeksi secara berkala secara rutin di lapangan.

Jika karena petir, maka muncul pertanyaan, ‘Mengapa hanya terjadi di 1 cluster 4 tangki besar penyimpanan produk kilang yang habis ludes terbakar’? Sedang fasilitas lainnya tidak ada masalah sama sekali.

Atau, jangan-jangan ada masalah dengan sistem pipa dengan tanki di cluster itu. Misalnya ada kebocoran tatapi tidak terdeteksi oleh alat dan petugas HSE di lapangan, sehingga petir menyambar minyak yang bocor di sistem pipa di cluster tersebut. Sebab ada informasi dari masyarakat setempat bahwa setengah jam sebelum meledak terbakar, mereka mencium bau bensin.

Selain itu, sambil menunggu tim investigasi dari Pertamina dan Tim Puslafor Mabes Polri yang bisa menelisik faktor penyebabnya, tentu hal lain yang menjadi pertanyaan publik disini adalah berapa besar kerugian Pertamina dari terbakarnya stok cadangan dalam 4 tangki besar itu? Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh PT KPI lagi untuk membangun 4 tangki timbun besar yang baru? Bagaimana dengan nasib korban masyarakat yang telah menjadi korban? Bagaimana SOP HSE di Kilang Pertamina serta tanggung jawab Dirut Pertamina?

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »