Jakarta, Portonews.com-Jagat dunia maya sempat dihebohkan dengan sebuah konten Youtube yang berisi tentang sindiran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyindir kinerja Pertamina.
Di akun POIN, Ahok membicarakan soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang minyak. Dirinya masih meminta penjelasan kenapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun. Padahal, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.
“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit,” ujar Ahok.
Selain itu, dengan nada ceplas-ceplos Ahok juga membeberkan bahwa posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan. Alasannya, karena keberadaannya mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.
“Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan,” katanya.
Menurutnya, banyak praktik tata kelola Pertamina yang sangat tidak efisien. Seperti, gaji di Pertamina yang baginya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan. Dia mengungkapkan, seorang pejabat Pertamina masih menerima gaji meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.
Contoh lain, lanjut Ahok, jabatan direksi dan komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.
“Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian,” tambah Ahok.
Akibat ucapannya itu, dia pun langsung dipanggil oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kemarin ada video yang beredar dan viral. Pak menteri memanggil Pak Ahok, jadi pak menteri pengin mengklarifikasi saja dan menerima masukan dari Pak Ahok,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Jumat (18/9).
Dalam pertemuan tersebut, Arya mengungkapkan, Ahok menyampaikan apa yang dia lihat di Pertamina, apa saja kelemahan-kelemahan yang ada dan memberitahu semua ke Menteri BUMN. Masukan itu sangat bagus dan diterima oleh Erick Thohir.
“Pak menteri juga meminta sebagai komut Pak Ahok membangun tim yang kuat di Pertamina, kerja sama tim yang baik sehingga Pertamina bisa melakukan tranformasi di dalam sesuai arahan kementerian. Jadi tugas Pak Ahok memang salah satunya melakukan tranformasi di Pertamina dengan juga melibatkan tim yang ada di dalam untuk semakin kuat, jadi keja sama tim diperkuat dimintakan pak menteri kepada Pak Ahok,” papar Arya.