Batam, Portonews.com-Danguskamla Koarmada I Laksamana Madya (Laksma) TNI Yayan Sofiyan mengatakan perairan selat Malaka dan selat Singapura adalah sebagai urat nadi pelayaran dunia yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik, sehingga bila dikelola secara professional akan menjadi sumber devisa Indonesia.
Hal itu dikatakan Laksma Yayan Sofiyan saat jadi nara sumber di Focus Group Discussion Floating Storage Unit yang Diselenggarakan BP Batam.
Focus Group Discussion Floating Storage Unit yang diselenggarakan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam, Komandan Guskamla Koarmada I Laksma TNI Yayan Sofiyan, S.T hadir sebagai nara sumber.
Kegiatan Focus Group Discussion Floating Storage Unit juga dihadiri oleh Laksamana (Purn) Dr. Marsetio Staf Ahli Menko Maritim dan Investasi, Purwiyanto Wakil Kepala BP Batam, Jadi Rajagukguk Kadin Batam, Johannes Kennedy Aritonang Presiden Direktur Panbil, KSOP Batam, BC Batam, Pertamina Batam, Lantamal IV, Polairud Kepri, Lanal Batam dan anggota INSA Kepri.
Komandan Guskamla Koarmada I dalam presentasinya menyampaikan argumentasi bahwa perairan selat Malaka dan selat Singapura adalah sebagai urat nadi pelayaran dunia yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik, sehingga bila dikelola secara professional akan menjadi sumber devisa Indonesia. Selama ini yang menikmati keuntungan sangat besar dari posisi strategis selat Malaka maupun selat Singapura adalah Negara tetangga kita yaitu Pemerintah Singapura. Komandan Guskamla Koarmada I juga menyampaikan bahwa rencana Pemerintah Indonesia yang akan menyediakan 9 (Sembilan) area lego jangkar di Provinsi Kepri adalah suatu kebijakan yang sangat strategis untuk menyaingi Negara Singapura. Namun demikian kebijakan strategis area lego jangkar tersebut juga harus didukung fasilitas dengan standard internasional sehingga kapal-kapal akan sangat tertarik lego jangkar di area tersebut. Dalam akhir presentasinya Komandan Guskamla Koarmada I memberikan penekanan bahwa perairan Kepri harus bebas dan aman dari aksi kejahatan ataupun kekerasan di laut untuk itu aparat instansi terkait hendaknya selalu meningkatkan sinergitas.