PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Pengamat: Program Diskon Pertalite Tangsel Rawan Penyimpangan

Karena mudah diselewengkan oleh oknum-oknum tertentu dengan mengerahkan kendaraan roda dua bolak balik ke SPBU dan membeli Pertalite sebanyak mungkin. Bahkan menjualnya kembali secara eceran di Pertamini

by Sofyan Badrie
Sabtu, 19 September 2020 08:28
Pengamat: Program Diskon Pertalite Tangsel Rawan Penyimpangan
3.497

Jakarta, Portonews.com – Program diskon khusus Pertalite di Kota Tanggerang Selatan (Tangsel) dapat disebut sebagai tidak mendidik dan rawan penyimpangan. Karena mudah diselewengkan oleh oknum-oknum tertentu dengan mengerahkan kendaraan roda dua bolak balik ke SPBU dan membeli Pertalite sebanyak mungkin. Bahkan menjualnya kembali secara eceran di Pertamini. Demikian diungkapkan oleh Yusri Usman, Direktur Eksekutif CERI.

“Menurut informasi, Pertamina atas perintah Presiden Jokowi berkomitmen menjalankan program BBM satu harga di seluruh Indonesia sejak 1 Januari 2017. Kebijakan tersebut diklaim sebagai kebijakan BBM berkeadilan bagi masyarakat daerah 3 T (terpencil, terluar dan terjauh),” kata Yusri dalam keterangan persnya, Sabtu (19/9/2020). Pertanyaannya, lanjut Yusri, kenapa bisa begini kejadiannya. “Mengapa tidak diberlakukan sama dengan program diskon di seluruh Indonesia oleh Pertamina kalau memang mau memberikan diskon harga Pertalite ini,” tanya Yusri. Selain itu, jenis BBM Pertalite dengan Premium hanya beda Octannya saja tetapi kandungan sulfurnya sama. Artinya, tingkat pencemaran udaranya sama saja karena kadar sulfurnya di atas 300 ppm, sebab kandungan karbon dioksida sangat tinggi di dalam BBM, berpotensi besar merusak kesehatan masyarakat kecil yang selalu berada di pinggir jalan.

Lebih jauh Yusri mengutip pernyataan Dirjen Perlindungan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah (10/8/2018) yang mengatakan akibat penggunaan BBM jenis Euro 2 telah menimbulkan kerugian materi Rp 38,5 triliun per tahun bagi masyarakat.

“Kerugian itu disebabkan oleh kandungan udara kotor yang terdapat dalam BBM jenis tersebut sehingga memicu banyak penyakit dan terpaksa masyarakat setiap tahun mengeluarkan dana Rp 38, 5 triliun untuk biaya pengobatan,” kata Karliansyah.

Pernyataan di atas, lanjut Yusri, diamini juga pada saat yang sama oleh asisten deputy Pelestarian Lingkungan Hidup Kementerian Kordinator Perekonomian Dida Gardera untuk mendukung masyarakat agar mau menggunakan BBM Euro 4, sesuai Peraturan Menteri KLHK nomor 20 tahun 2017. s
Ketika itu dia mengatakan program tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2018, akan tetapi sampai saat ini belum ada tanda- tanda kejelasan akan dimulai.

“Faktanya, dari semua jenis BBM yang dijual Pertamina di semua SPBU ternyata hanya jenis BBM Pertamax Turbo yang sudah memenuhi standar Euro IV,” kata Yusri. Oleh karena itu, tentu publik menunggu sikap tegas pemerintah, dalam hal ini Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait kebijakan BBM standar Euro IV kapan akan dimulai, karena kesehatan masyarakat jauh lebih penting diperhatikan sertadan menjadi tanggung jawab negara.

Diketahui, sejak 13 September, Pertamina memberikan diskon pada BBM jenis Pertalite di Tangerang Selatan, Banten. Harga Pertalite dibanderol dengan harga yang sama dengan Premium.
Pertalite yang awalnya seharga Rp 7.650 per liter, didiskon menjadi Rp 6.450 per liter. Yang menjadi catatan diskon ini hanya untuk kendaraan roda dua dan kendaraan berpelat kuning.

Di SPBU Pondok Cabe Raya, Kamis (17/9/2020), Pertalite sudah dijual Rp 6.450 per liter. Uniknya lagi kemunculan Pertalite seharga Premium ini ditandai dengan nozzle hitam bertuliskan ‘Pertalite Khusus’ pada tempat pengisian BBM.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan program diskon yang dilakukan pada dasarnya hanya mendukung program utama pemerintah daerah. Selain di Tangsel, diskon harga Pertalite juga diberikan di Bali.

Menurutnya, pemerintah daerah harus berkoordinasi dan melakukan komunikasi apabila di daerahnya mau menerapkan diskon Pertalite juga.

“Ini adalah program edukasi Pertamina untuk mendukung program pemerintah daerah tersebut. Seperti misalnya di Denpasar adalah untuk mendukung program pemerintah Bali yang mencanangkan Denpasar sebagai Smart City dan juga Tangsel untuk mewujudkan visinya menjadi kota yang asri,” jelas Fajriyah.

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »