PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Kepala SKK Migas: Tindak Tegas Pengeboran Ilegal

Volume produksi dari kegiatan pengeboran ilegal ini bisa mencapai 10 ribu barel per hari

by Sofyan Badrie
Senin, 26 Oktober 2020 15:39
Kepala SKK Migas: Tindak Tegas Pengeboran Ilegal
3.667

Jakarta, Portonews.com – Maraknya pengeboran minyak secara ilegal (illegal drilling) makin menjadi-jadi. Bahkan jumlahnya terus meningkat tajam dalam rentang dua tahun belakangan. “Volume produksi dari kegiatan pengeboran ilegal ini bisa mencapai 10 ribu barel per hari
(bph),” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto akhir minggu lalu. Karena itu, pihaknya meminta aparat menindak tegas.

Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya illegal drilling. Illegal drilling, imbuhnya, perlu dicermati bersama-sama. Menurutnya, ini merupakan dampak dari adanya sumur-sumur tua yang sudah tidak dipakai dan diproduksi dengan cara sederhana.

“Kalau masuk dalam Wilayah Kerja (WK) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), itu SKK Migas dengan mudah bisa selesaikan, di 2016, 2017 kita lakukan penutupan. Kemudian yang bisa skema kerja sama, bisa dikerjasamakan dengan BUMD setempat. Saat ini sudah sekitar 500-an sumur dikerjasamakan,” jelasnya.

Lebih lanjut Julius mengatakan, banyak sumur tua di luar WK Hulu Migas, ini perlu kerja sama dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, pemerintah daerah, dan aparat keamanan. Julius menyebut ada sumur ilegal di tanah rakyat dan ada juga di hutan lindung, sehingga dia kembali menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja sama.

“Beberapa waktu lalu ada belasan sumur kita tutup, tapi memang dua tahun ini marak. Kita intensif diskusi,” paparnya.

Julius menyebut ada tim khusus yang menangani illegal drilling. Saat ini ada isu bahwa illegal drilling bakal dilegalkan.

“Ada isu yang ilegal mau dilegalkan, yang di luar WK KKKS akan dicarikan payung hukum. Ini belum ada dan masih diupayakan semoga task force bisa atasi, juga Kemenkopolhukam juga sudah (koordinasi),” tuturnya.

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »