Jakarta, Portonews.com – Untuk menjaga agar pasokan dan distribusi energi tetap berjalan sesuai permintaan, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) sebagai ujung tombak dari penyediaan energi nasional tetap terus bekerja sepenuhnya di tengah pandemi Corona Virus (Covid-19). Apalagi terdapat sekitar 21 pekerja Pertamina group yang saat ini terpapar Covid-19. Diharapkan para korban dapat segera diberikan kesembuhan sehingga bisa beraktifitas normal seperti sediakala. Demikian diungkapkan oleh Arie Gumilar Presiden FSPPB dalam acara ‘Serah Terima Simbolis Bantuan Paket Sembako Rekan Media FSPPB’ pada Sabtu malam saat takbiran Iedul Fitri (23/5/2020) melalui jaringan media sosial.
“Walaupun tertekan, kita tetap akan terus bekerja sepenuhnya demi tetap terjaganya pasokan energi. Kita berharap pandemi ini bisa segera berakhir sehingga kehidupan dan aktifitas ekonomi masyarakat memasuki era baru (new normal),” kata Arie.
Pihaknya juga mengaku siap untuk menjalankan skenario new normal yang dicanangkan Kementerian BUMN. Kesiapan itu merupakan bentuk tanggung jawab pekerja Pertamina sebagai salah satu pilar penopang kedaulatan energi nasional.
Namun begitu, tetap ada hal prinsip yang tetap wajib diperhatikan manajemen jika ingin menerapkan new normal. Yakni jaminan keselamatan dan kesehatan (HSE) selama bekerja merupakan harga mati.
“Tentunya dengan pekerjaan yang harus menjamin bahwa pekerja ini terlindungi walaupun harus menjalankan new normal,” imbuh Arie.
Sejauh ini, sambung Arie, belum ada pembicaraan antara manajemen Pertamina dengan FSPPB terkait penerapan new normal. Sehingga bisa dipahami, konsep new normal yang diwacanakan Menteri BUMN Erick Thohir tersebut masih sebatas skenario yang teknis pelaksanaannya masih terus digodok.
Apabila konsep new normal nantinya bakal diterapkan di Pertamina, ada syarat yang harus lebih dulu dipenuhi. Yakni harus lebih dulu mendapat persetujuan para pekerja.
Lebih jauh Arie mengutarakan komitmen sosial organisasi yang dipimpinnya terkait pihak terdampak Covid-19.
Menurut dia, hingga saat ini SP berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp730 juta dan hampir seluruhnya sudah tersalurkan. “Donasi tersebut berasal dari sumbangan para pekerja Pertamina grup di seluruh Indonesia yang dikoordinasi oleh serikat pekerja,” ujar Arie.
Ia menegaskan, aksi sosial seperti pemberian bantuan alkes, paket sembako dan lainnya tidak akan berhenti sampai di sini. “Yang terkumpul lebih dari Rp730 juta, semua disalurkan tahap pertama dalam bentuk alkes seperti APD, masker, hand sanitizer, fasilitas cuci tangan portabel lebih dari 200 unit kita pasang. Bahkan beberapa SP (Serikat Pekerja) juga melakukan hal yang sama menggalang dana untuk disalurkan ke daerah setempat,” paparnya.