Jakarta, Portonews.com – Dentuman hebat meluluhlantakkan kota Beirut Libanon, pada Selasa sore (4/8/2020) sore. Bunyi ledakan hebat itu terjadi di area pelabuhan. Akibatnya, selain memporak-porandakan sebagian besar kota, juga menewaskan 70 orang dan 2.750 orang juga dikabarkan luka-luka. Demikian dilaporkan oleh aparat pemerintah setempat.
Salah seorang saksi mata mengatakan ledakan terdengar hampir di seluruh kota. “Memekakkan telinga,” ujar salah satu warga melalui Twitter ditulis AFP.
Bahkan tragedi ledakan disebut seperti bom atom. Dentuman dimulai dengan suara ledakan keras yang menimbulkan kepulan asap yang sangat besar. Kilatan api yang sangat besar juga terlihat.
Bangunan-bangunan bergetar dan jendela-jendela pecah. Bahkan listrik putus di sejumlah distrik di ibu kota Libanon itu.
Ada apa dibalik ledakan ini? Sebagaimana diutarakan Kepala Keamanan Abbas Ibrahim hal tersebut terjadi karena ada dua ledakan besar yang terjadi bersamaan. Ledakan bersumber dari bahan peledak yang disita bertahun-tahun lalu dan disimpan di pelabuhan kota.
“Tampaknya ada gudang yang berisi material yang disita bertahun-tahun lalu, dan tampaknya itu adalah material yang sangat mudah meledak,” kata pejabat keamanan senior itu.
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden.
Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. “Memicu bencana alam dalam setiap arti,” kata dia.
“Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya,” janjinya.