Balikpapan, Portonews.com-Plt Direktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) Aryo Hanggono menuturkan oil spill atau tumpahan minyak jelas memiliki pengaruh pada lingkungan dan ekosistem laut terganggu.
Di sisi lain KKP masih menelusuri riwayat tumpahan minyak di Balikpapan yang terjadi sejak Minggu (8/3/2020). KKP menyangkan kenapa di Balikpapan kerap terjadi tumpahan minyak.
“Pastinya akan berpengaruh pada lingkungan laut. Pasti semua berpengaruh pada daerah-daerah yang memang riskan pada tumpahan minyak seperti ekosistem mangrove, dan ikan-ikan,” ujarnya di Balikpapan, Selasa (10/3/2020).
Pihak KKP menegaskan akan ikut meninjau tumpahan minyak. Aryo Hanggono menyayangkan kasus tumpahan minyak kerap kali terjadi di Balikpapan.
Berdasarkan data yang dihimpun, tumpahan minyak yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut merupakan tumpahan ketujuh kalinya terjadi di Balikpapan. Bahkan pernah terjadi tumpahan minyak mentah sebanyak 5.000 kilo liter.”Tim dari KKP juga akan turun untuk meninjau langsung lokasi tempat minyak tumpah. Kita di sini ada unit kerja untuk Pengolahan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan,” ujarnya.
“Biasanya Pertamina turun duluan kemudian tim dari KLHK dan KKP akan melakukan evaluasi berapa dampak lingkungan yang ditimbulkan,”tutur Haryo.
Meski demikian, Aryo Hanggono menyebut pihaknya tidak bisa ikut campur terlalu dalam pada kasus tumpahan minyak tersebut.
“Sebetulnya oil spil itu yang memiliki kewenangan kementrian perhubungan, kami hanya menangani stakeholder kita yakni para nelayan. Secara keseluruhan (kewenangan) ada di Kementerian Perhubungan,” tandasnya.