Jakarta, Portonews.com – Guna memadukan enam Kementerian di bawahnya, Kemenko Marves melaksanakan rapat program strategis infrastruktur pimpinan (rapim). Rapat yang dipimpin oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan kali ini diadakan di Kantor Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Adapun 6 Kementerian di bawah Kemenko Marves itu sendiri yakni Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian KKP dan Kementerian LHK, Kementerian Parekraf.
“Ini usulan Pak Basuki (Menteri PUPR) agar rapat tidak konsentrasi hanya di satu tempat saja, jadi setiap bulan kami akan rapat seperti ini. Saran saya kita buat terus seperti ini, waktu nya sama. Kita selesaikan semua,” ujar Luhut membuka Rapim, Jumat (07/02).
Dalam rapim tersebut, setidaknya ada beberapa topik yang di bahas oleh Menko Luhut, salah satunya mengenai sektor Pariwisata.
Luhut mengusulkan adanya diving chamber (oksigen hiperbarik) untuk destinasi-destinasi wisata yang biasa dipakai atau dituju wisawatan untuk menyelam, salah satunya seperti di Labuan Bajo, NTT.
“Jadi bagaimana supaya tempat pariwisata ada chamber untuk diving, supaya kalau ada apa-apa ada yang bisa ditangani. Nah kemudian ada rumah sakitnya di situ,” papar Luhut.
Usulan chamber diving ini berhubungan dengan apa yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wisnutama. Menparekraf Wisnutama yang turut hadir dalam rapim menyatakan bahwa banyak aspek yang mungkin kurang diperhatikan untuk menyukseskan pariwisata Indonesia, seperti misalnya soal status travel advice menuju Indonesia.
Travel advice tersebut salah satunya mengenai pengamanan di Indonesia yang dianggap tidak siap dalam menangani bencana alam, sehingga ketika para wisatawan yang hendak menyelam di pulau Indonesia, mereka merasa tidak aman karena tidak adanya keamanan. Sehingga kemungkinan mereka mencari pulau di luar Indonesia untuk menyelam. Maka untuk mengatasi masalah hal ini, Menko Luhut menyarankan adanya chamber diving tersebut.
“Nah jadi kita sediakan chamber diving itu, yang selama ini tidak ada. Jadi orang membuat Indonesia itu di garis kuning, yang artinya dalam travel advice itu hati-hati (untuk berwisata ke Indonesia), ya karena kita tidak punya kesiapan tadi. Makanya semua kita buat cepat. Sehingga mereka nyaman dan menaikkan wisatawan Indonesia. Ini lah salah satu fungsi rapat ini,” ungkap Luhut.
Luhut menegaskan kepada para 6 Kementerian yang hadir bahwa untuk mengatasi permasalahan yang ada memang harus dengan teamwork (kerja tim).
“Saya percaya teamwork itu kunci masalah. 100 hari lebih ini saya merasakan koordinasi lebih baik karena lebih ada keterbukaan dan pengalaman ini merupakan teamwork,” tandasnya.