Jakarta, Portonews.com –Industri Pembuat Pesawat Airbus dengan anak usahanya Airbus Military melakukan efisiensi dengan memutus hubungan kerja kepada karyawannya.
Perusahaan pembuat pesawat terbang Eurofighter Typhoon, A 400M dan C 295 ini merupakan perusahaan terbesar di Eropa dan mempunyai banyak karyawan yang tersebar di seluruh Eropa terutama Prancis dan Spanyol.
Kepala Divisi Bisnis Pertahanan dan Antariksa Airbus, Dirk Hoke menyebut, pihaknya terpaksa melakukan pengurangan karyawan khususnya Divisi A 400M karena kurangnya permintaan terhadap pesawat angkut berat tersebut
“Kami akan melakukan pembicaraan tahap pertama segera dengan dewan pekerja Eropa,” jelas Dirk Hoke dikutip dari Reuters pekan lalu, (24/02).
Apa yang membuat pesawat angkut A 400M sulit mendapatkan pelanggan, menurutnya, pesawat tersebut ddesain sebagai pesawat angkut pesaing C 130 Hercules, pesawat ini rupanya masih mempunyai masalah teknis yang sangat pelik dan terus berulang.
Salah satu pelanggannya adalah Angkatan Udara (AU) Jerman yang menolak pengiriman pesawat A 400M setelah ditemukan beberapa mur yang tidak terpasang secara sempurna. “Jjika tidak segera dibenahi kerusakan struktur pada baling-baling dan porosnya dapat terjadi,” katanya.
Dengan persoalan tersebut, lanjut Dirk Hoke, saat ini Airbus diprediksi mengalami kerugian sebesar US$ 1,3 miliar, akibat penjualan yang memburuk tersebut. Sebab, Airbus Defense and Space kehilangan pelanggan potensial.
Sebagai informasi, A400M memiliki awak 3-4 orang; panjangnya 45,1 m; lebar sayap 42,4 m; tinggi 14,7 m; berat lepas landas maksimum 141.000 kg; berat pendaratan maksimum 122.000 kg; kapasitas angkut maksimum 37.000 kg atau 116 tentara.
Pesawat ini dilengkapi dengan 4 mesin turbofan Europrop TP400-D6 dengan kapasitas 8.250 kW untuk kecepatan 780 km / jam; jangkauan 3.298 km saat membawa beban maksimum; plafon penerbangan 11.300 m.